Marsinah Diusulkan Jadi Pahlawan

INILAH.COM, Jakarta – Kematian buruh wanita PT Catur Putra Surya-Porong, Marsinah, diusulkan menjadi Hari Perjuangan Buruh. Marsinah juga diusulkan menjadi Pahlawan Buruh Indonesia.

Marsinah, ditemukan tewas di sebuah gubuk di Hutan Wilangan, Nganjuk, pada tanggal 9 Mei 1993. Kondisinya begitu mengerikan. Kemaluan hancur, tulang panggul dan lehernya remuk, perutnya mengalami luka tertusuk sedalam 20 sentimeter, sekujur tubuhnya penuh memar, lengan dan pahanya lecet.

Marsinah adalah buruh pabrik PT Catur Putra Surya, yang ada Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Sebelum ditemukan mati, Marsinah sedang berjuang bersama kawan-kawannya untuk perbaikan nasib.

Mereka menuntut kenaikan upah sesuai UMR, cuti haid, cuti hamil, perhitungan upah lembur, dan pembubaran unit kerja SPSI yang dianggap tidak mewakili kepentingan buruh.

Karenanya, Front Oposisi Rakyat Indonesia (For-Indonesia) menyerukan kepada seluruh komponen bangsa untuk menjadikan Marsinah sebagai pahlawan buruh Indonesia, sekaligus menjadikan tanggal gugurnya Marsinah pada 8 Mei sebagai Hari Perjuangan Buruh Perempuan Indonesia.

Menurut FOR-Indonesia, nyawa Marsinah telah dihilangkan, dimana tubuh serta sekualitasnya dihancurkan, adalah kolaborasi jahat model tentara dan patriarki. Mereka adalah bagian dari rezim yang menghendaki stabilitasi dan ketundukkan kaum perempuan demi akumulasi modal, sehingga tidak bisa mentolerir buruh perempuan yang berlawanan.

"Meski selama 7 tahun sejak peristiwa itu sudah ada sedikit keterbukaan politik, dan rakyat masih diposisikan sebagai penonton dari sepakterjang elite politik yang korup," kata juru Bicara For Indonesia, Oslan Purba, dari Federasi Kontras dalam jumpa pers di Kantor Kontras, Jakarta, Sabtu (8/4).

"Marsinah adalah lambang dari perlawanan kaum perempuan tertindas dan kemanusiaan vis a vis kolaborasi jahat pemodal patriarki dan negara kapitalis beserta segala aparatus represifnya," tambahnya.[*/ims]