”Saya tidak tahu kapan persisnya, tetapi Usman ditawarkan setelah Anas terpilih bukan selama masa kampanye Anas menjadi ketua umum,” kata Haris, Selasa (15/6), lewat sambungan telepon.
Ketika Haris ditanya apakah Usman bersedia menerima tawaran dari Anas, Haris menjawab belum tahu. ”Sepengetahuan saya dari kontak terakhir dengan Usman lewat pesan pendek tadi siang pukul 14.30, dia belum mengatakan apa-apa soal tawaran itu,” tuturnya.
Haris juga tidak tahu pasti sejak kapan Usman mengenal Anas. Ia menduga perkenalan Anas dan Usman terjadi berkat sejumlah kasus yang ditangani Usman. Perkenalan mereka, ujarnya, terjadi di ranah publik.
Haris berharap, tawaran dari Partai Demokrat didasarkan pada kompetensi Usman memperjuangkan peningkatan HAM di Tanah Air. ”Apakah Usman akan menerima atau tidak saya tidak tahu, tapi Usman pasti punya perhitungan tersendiri apakah partai tersebut memiliki komitmen atas penegakan HAM,” jelasnya lagi.