Almarhum Munir Besar di Keluarga Muhammadiyah

JAKARTA– Janda aktivis HAM Munir, Suciwati, menyayangkan rencana masuknya Muchdi Pr sebagai salah satu pengurus PP Muhammadiyah.

Bila rencana tersebut benar-benar direalisasikan, dapat dipastikan perasaan warga dan simpatisan Muhammadiyah pada khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya, akan terciderai.

“Terus terang kami keluarga Muhammadiyah, almarhum Munir dibesarkan dikeluarga Muhammadiyah dan anak-anak kami ikut Tapak Suci, tapi kalau ada orang seperti Muchdi kami akan menarik diri,” ujar Suciwati kepada okezone di Jakarta, Senin (5/7/2010).

Suciwati berharap Muhammadiyah konsisten dengan sikapnya mendukung upaya penegakan hukum dan HAM di Tanah Air, seperti saat menolak memberikan jaminan saat Muchdi mengajukan penangguhan penahanan.

Menurut dia, penuntasan kasus pembunuhan Munir masih menjadi perhatian sejumlah institusi hukum. Satgas Antimafia Hukum pun sejak beberapa waktu lalu telah bekerja untuk menelaah dibebaskannya Muchdi oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Demikian juga dengan Komisi Yudisial yang sudah memeriksa para hakim kasus pembunuhan Munir dan akan diumumkan dalam waktu dekat.

Suciwati juga menegaskan, Muchdi juga kemungkinan besar terlibat dalam kasus penculikan aktivis prodemokrasi 1997-1998 yang berkas penyelidikannya sudah selesai ditangani Komnas HAM.

Masuknya Muchdi, dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif bagi  Muhammadiyah yang selama ini dikenal sebagaui organisasi keagamaan yang moderat dan bercirikan kemanusiaan.

Muhammadiyah, menurut Suciwati, telah berperan besar tidak hanya secara nasional, namun juga internasional dalam usaha menciptakan perdamaian dunia.

“Adalah hak Muhammadiyah untuk memilih pengurusnya dan hak Muchdi untuk mencalonkan diri. Kita hanya mengimbau Muhammadiyah agar tak memasukkan nama-nama kontroversial seperti Muchdi, masih banyak kader-kader lain yang lebih layak,” tandasnya. (ful)