Anak-anak Korban Lapindo Butuh Dana

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak 103 anak korban lumpur lapindo, membutuhkan Rp 43.644.500 untuk membayar SPP, buku, seragam, ujian, dan biaya bangunan atau gedung sekolah. Untuk itu Posko Keselamatan Korban Lumpur Lapindo menggalang aksi penggalangan dana dengan tema ‘Seribu Rupiah untuk Pendidikan Anak-anak Korban Lumpur Lapindo’.

Sebagai upaya untuk mensosialisasikan penggalangan dana tersebut maka Koalisi Gerakan Anti Generasi Suram, mensosialisasikan program tersebut di sekretariat Kontras, Jakarta, Kamis (8/7/2010).

Dalam acara yang berlangsung selama dua jam tersebut berlangsung meriah, ada penuturan dari korban lapindo secara langsung, aksi teatrikal, lelang foto lapindo, dan aksi simbolis menyumbang seribu.

Menurut Abdurahim, seorang korban lumpur lapindo menjelaskan bahwa dirinya merasa kewalahan untuk membiayai dua anaknya yang sekarang duduk di bangku sekolah.

"Anak saya sekarang sekolah di sekolah swasta sehingga biayanya ditanggung murid, meskipun ada BOS, tetapi dana tersebut untuk operasional sekolah bukan untuk siswa," katanya.

Lebih jauh ia mengeluhkan, bahwa setiap ganti caturwulan, buku paket harus diganti, sehingga semakin besar saja biaya sekolah. "Ruwet saya harus menanggung biaya Rp 50 ribu setiap bulan untuk SPP, belum lagi buku-buku," ujarnya.

Ia mengaku, sebelum adanya lumpur Lapindo yang menenggelamkan kampungnya, ia masih bisa bekerja sebagai buruh tani dan menyewa sawah kepada orang lain. "Tapi sekarang saya sudah tidak bisa lagi karena sawah-sawahnya sudah terendam lumpur," katanya.