Polisi Sudah Identifikasi Penganiaya Tama

TEMPO Interaktif, Jakarta – Polisi saat ini sudah mengantongi identitas para penganiaya Tama Satrya Langkun, aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW). Informasi tersebut terungkap ketika gabungan aktifis yang terdiri dari ICW , Kontras, Setara, LBH Jakarta dan lainnya mendatangi Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri siang tadi di Mabes Polri (12/7).

"Polisi sudah mengetahui pelakunya siapa, dan dari kelompok mana," kata Kordinator Kontras, Usman Hamid, usai pertemuan itu kepada wartawan. Namun kepada gabungan aktifis itu, Bambang menyebut polisi belum bisa menangkap para pelaku itu. "Kami ingin menguatkan bukti dulu," kata Usman menirukan Bambang.

Tama dianiaya oleh sekelompok pria di Jalan Duren Sawit Tiga, Jakarta Selatan, usai nonton Bareng Piala Dunia, 8 Juli, pukul 4 subuh. Aktifis ICW itu menderita luka bacok di kepala dan badannya. Penyerangan ini diduga karena Tama aktif melaporkan kasus rekening para perwira polisi ke KPK.

Pertemuan itu, kata Kordinator ICW Danang Widiowoko, berlangsung selama 20 menit. Bambang meminta para aktifis untuk bersabar, karena mereka butuh waktu untuk menangkap para pelaku. Bambang berkilah saksi di lokasi kejadian sangat sedikit, dan suasana sangat gelap. "Kapolri menyebut tindakan ini direncanakan dan dilakukan secara terencana dan matang," kata Danang.

Meski polisi sudah memiliki gambaran identitas pelaku, kata Usman, motif penganiayaan itu masih belum diketahui. Ketika Bambang Widodo Umar mempertanyakan apakah ada kekuatan besar di belakang peristiwa ini? "Kapolri hanya menjawab dengan senyuman," ujar Usman.

Mustafa Silalahi