TEMPO Interaktif, Jakarta – Sekolah Hak Asasi Manusia untuk Mahasiswa (Sehama) resmi dibuka di Jakarta, Senin (12/7) kemarin.Program pelatihan selama tiga pekan ini adalah program yang kedua yang digagas Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dan didukung pemerintah Kanada melalui Canada Fund For Local Initiatives.
Dalam pelatihan tiga pekan itu, para mahasiswa akan diberi ketrampilan untuk memonitor persoalan HAM sekaligus menerapkan prinsip HAM di daerah asal mereka. Program ini hanya diberikan kepada 30 mahasiswa terpilih dari beragam universitas di seluruh Indonesia, termasuk Aceh dan Papua.
Dalam program tersebut, mahasiswa belajar, berdiskusi, melakukan investigasi dan analisis di lapangan, berkunjung ke berbagai institusi, dan berdialog dengan para korban pelanggaran HAM.
Selain kegiatan tersebut, para peserta juga akan mendapatkan kesempatan tinggal bersama dan berinteraksi secara dekat dengan para korban atau keluarga korban agar dapat mencatat dan membuat daftar permasalahan yang dihadapi para korban dan keluarga mereka.
WDA