"Kami dari DPD meminta kepada presiden untuk menyoroti budaya kekerasan ormas dalam pidato kenegaraan menjelang kemerdekaan," ujar Anggota DPD dari Bali, I Wayan Sudirta dalam diskusi ‘Mengecam Gubernur DKI Jakarta dan Polda Merangkul FPI’ di Kedai Tempo, Jl Utan Kayu, Jakarta, Senin (9/8/2010).
Menurut Wayan, premanisme oleh ormas yang lalu dipelihara oleh pemilik kekuasaan sudah kerap terjadi di Indonesia.
"Penggunaan kekuatan premanisme oleh pemerintah itu jika dipakai, negara ini mau jadi apa," kata Wayan.
Parahnya lagi, kata Wayan, budaya premanisme ini dipelihara untuk kepentingan politik tertentu.
"Saat ini budaya politik masih banyak yang menggunakan tindakan dan kegiatan premanisme. Kita belum sampai pada tindakan yang berani mengambil akar kenapa preman ini dibiarkan. Kita harus memecah dan melawan buaya politik preman," jelasnya.
Dalam diskusi ini hadir Ketua Forum Pluralisme Indonesia (FPI) Ulil Abshar Abdalah, Pewakilan JIL Lutfi Asyaukani, Seniman Jajang C Noer, Perwakilan Ahmadiyah Mubarik, dan Ketua Kontras Usman Hamid.