Ketua Demokrat Ikut Kecam Foke Rangkul FPI

Kebijakan Foke merangkul FPI untuk pengamanan Ramadan dinilai menyalahi logika waras.

VIVAnews – Sejumlah aktivis mengatasnamakan Forum Pluralisme Indonesia mengecam tindakan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo merangkul Front Pembela Islam untuk pengamanan bulan Ramadan.

Para aktivis itu antara lain Siti Musdah Mulia, Ketua Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla, Johan Effendi, Koordinator Kontras Usman Hamid, Yayang Pamuncak, Mubarik (Ahmadiyah), Anggota DPD I Wayan Sudirta, serta Lutfie Assyaukani.

"Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo akan merangkul FPI merupakan tindakan salah. Harus ditarik harus dibatalkan dan diklarifikasi oleh Fauzi Bowo sendiri," ujar Uman Hamid dalam konferensi Pers di Kedai Tempo, Utan Kayu, Jakarta, Senin 9 Agustus 2010.

Ketua Divisi Kebijakan Strategis DPP partai Demokrat Ulil Absar Abdalla menguatkan tuntutan Usman.  Menurut dia, Fauzi Bowo harus dikritik. Alasannya, "Tindakan Foke berbahaya bisa dianggap melegalisasi premanisme," ujarnya.

Dia meminta pemerintah membubarkan FPI dengan melihat track record kekerasan selama ini. "Harus dibubarkan, tapi sesuai dengan undang-undang," ujarnya.

Siti Musdah Mulia, pengajar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, mengkritik lebih keras. Menurut Musdah, kebijakan Fauzi Bowo merangkul FPI untuk pengamanan Ramadan dinilai menyalahi logika waras.

"Sebagai warga negara tidak boleh membiarkan itu terjadi. Kami mengingatkan pengelola negara jangan pernah memberi ruang pada kelompok yang antidemokrasi, anti-Pancasila dan antiperdamaian," ujar Musdah.

Pegiat Jaringan Islam Liberal Lutfi Assyaukani mengatakan, sejak sepuluh tahun terakhir, sebenarnya kelompok radikal sudah berkurang. Menurut dia, kini satu-satunya tertinggal Front Pembela Islam. "Mengejutkan masih ada yang menerima mereka," ujar Lutfi.

Konferensi Pers itu juga disertai testimoni jemaat Gereja HKBP Pondok Timur, Bekasi, bernama Saur Siagian. Dia menjelaskan dirinya serta jemaat dihalang-halangi untuk melakukan ibadah. Dia mengakui memang Pemerintah Kota Bekasi menyegel tempat ibadahnya, namun sedang digugat di PTUN. Namun, pihaknya sudah mengalami kekerasan dari ormas, sementara polisi hanya menonton. Dia sudah melaporkan kekerasan itu ke Mabes Polri. "Karena tidak bisa lagi diselesaikan di Polres," ujarnya.

Sabtu 7 Agustus 2010 lalu, saat perayaan ulang tahun (milad) ke-12 FPI, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo ikut hadir beserta para ulama dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam acara itu, Foke mengimbau masyarakat tak perlu melakukan penertiban tempat hiburan malam selama bulan Ramadhan.

Menurut Ketua FPI, Habib Rizieq, kehadiran Fauzi Bowo dan Kepala Polisi Daerah Metro Jakarta Raya (Kapolda Metro Jaya), Inspektur Jenderal Timur Pradopo adalah bukti — bahwa FPI bukan musuh pemerintah. Juga bukan musuh polisi.

"FPI musuh maksiat," kata Rizieq dalam perayaan HUT yang berlangsung di Markas FPI, Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat. (umi)