Kontras: Kapolri Baru Harus ‘Nekat’

VIVAnews – Kapolri yang baru diharap bisa memutus mata rantai penyakit konvensional di institusi penegak hukum itu. Maka itu, salah satu kriteria Kapolri yang diusulkan adalah, nekat!.

"Harus punya inisiatif segar dan ‘kenekatan’ untuk memutus penyakit-penyakit konvensional pokok di tubuh Polri," kata Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Aziz, Jakarta, Jumat 27 Agustus 2010.

Alasan ‘kenekatan’ itu adalah karena Kapolri baru akan mewarisi beban warisan masalah institusional masa lalu, yang belum dikoreksi dan masih berlangsung saat ini.

"Seperti problem akut soal makelar kasus (korupsi), rekening perwira tinggi yang mencurigakan, dan brutalisme aparat kepolisian," kata dia. Kapolri baru juga diharap bisa memutus penyakit kegagapan menghadapi kelompok massa dengan simbol-simbol komunalnya.

Sampai ‘penyakit’ minimnya akuntabilitas dalam merespon dugaan praktek-praktek penyalahgunaan kekuasaan aparaturnya. Kontras menilai, mendatang tidak hanya memiliki integritas personal yang baik, namun juga memiliki kemauan untuk menjaga integritas institusinya.

"Kapolri mendatang juga harus bisa menegakkan akuntabilitas, bagi dugaan terjadinya korupsi atau kasus kekerasan menyangkut penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan aparaturnya," kata dia.

Sementara, Ketua Komisi III Bidang Hukum Benny K Harman menilai, sosok yang paling penting untuk menduduki posisi Kapolri adalah sosok yang punya kemampuan dan komitmen untuk melaksanakan secara konsisten agenda pembaharuan di tubuh Polri. (hs)