Tiga LSM Lakukan Diplomasi atasi Konflik dengan Malaysia

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso P

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk menyelesaikan konflik dengan negara serumpun Indonesia, Malaysia, perlu dilakukan diplomasi people to people, terutama untuk mendorong pemerintah agar lebih berani mengambil tindakan.

Hal tersebut dikatakan Kordinator Migrant Care, Anis Hidayah, usai menggelar konferensi pers mengenai ratusan TKI yang terancam hukuman mati di kantornya, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (27/08/2010).

Merespon masalah tersebut, Rabu depan (01/09/2010), Migrant Care, Kontras dan Infid akan mengirimkan masing-masing satu orang untuk melakukan diplomasi langsung ke Malaysia.

Rencananya, perwakilan tersebut akan bertemu dengan para anggota parlemen oposan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) serta penjara-penjara tempat warga Indonesia ditahan.

Menurut Anis, hal ini bukan berarti pihaknya tidak mempercayai pemerintah, justru tindakan tersebut adalah untuk mendorong pemerintah agar menghindarkan hukuman mati bagi para TKI, terutama untuk yang sudah mendapatkan vonis.

Diparlemen oposan Malaysia, rencananya perwakilan tersebut akan coba memberi pemahaman kepada para anggota parlemen mengenai isu tersebut. Menurut Anis pihak Malaysia juga perlu memperhatikan hal itu.

Sedangkan di KBRI, rencananya sejumlah klarifikasi akan dilakukan. Terutama, mengenai data pembiaran jumlah TKI yang ditahan pihak Malaysia.

Terakhir, perwakilan tersebut akan menyambangi penjara untuk melakukan investigasi lanjutan, serta memberikan dukungan moral kepada korban-korban.
 

Editor : kisdiantoro