Enam Tahun, Dalang Kasus Munir Gelap

JAKARTA – Hari Selasa (7/9) besok genap enam tahun peristiwa pembunuhan aktivis HAM Munir. Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dam  Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (KASUM) mendesak pemerintah melakukan terobosan hukum untuk mengungkap dalang pembunuhan aktivis bernama lengkap Munir Said Thalib itu.
   
“Sampai saat ini, siapa dalang sesungguhnya masih gelap,” ujar Koordinator Kontras Haris Azhar pada Jawa Pos di Jakarta, Minggu (05/09). Senin sore ini, puluhan aktivis akan melakukan aksi memutari komplek Istana Negara untuk mengingatkan komitmen pemerintah pada kasus ini. 

Menurut Haris, sejak kematian Munir enam tahun lalu, tidak ada kejelasan pelaku utama di balik pembunuhan Munir. Sejauh ini juga belum ada pejabat hukum yang menanyakan kepada keluarga korban tentang perkembangan kasus Munir. “Seakan-akan sudah dilupakan,” katanya.

Aktivis hak asasi manusia dan pejuang demokrasi Munir dibunuh ketika dalam perjalanan ke Belanda untuk menempuh gelar master di Universitas Utrecht pada 2004. Ia diracun arsenik sewaktu transit di Bandara Changi, Singapura.

Secara terpisah, pengamat  Universitas Indonesia, Effendi Ghazali mengatakan, tidak hanya pemerintah yang tidak memiliki niat baik menuntaskan kasus Munir. Namun, masyarakat  dan kaum intelektual  juga lupa. “Karena itu, tugas media untuk mengingatkan lagi,” katanya.

Tim Pencari Fakta kasus Munir yang pernah dibentuk sebelumnya harus mengembalikan data temuan mereka ke Presiden Yudhoyono lantaran tidak ada perkembangan. Sikap tersebut dapat menjadi simbol-simbol perlawanan masyarakat untuk penuntasan kasus Munir. “Meninggalnya Munir adalah hutang sejarah Presiden Yudhoyono terhadap generasi sesudahnya,” tegas Effendi.(rdl)