Kasus Munir, Presiden Dinilai Main-main

TEMPO Interaktif, Jakarta –    Suciwati, istri Munir  menyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  sepertinya hanya main-main dalam penanganan kasus suaminya."Presiden tidak ada political will-nya. Dia bermain aman saja," katanya saat dihubungi TEMPO, Selasa (7/9). 

Menurut Suciwati, dengan kewenangan tertingi yang ada di presiden, sebenarnya dia bisa  memerintahkan Kejaksaan Agung dan semua pihak terkait untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan aktivis HAM tersebut.       

Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar juga mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  segera mengusut  tuntas kasus pembunuhan aktivis Munir. "Kita sudah melakukan eksaminasi, KY (komisi Yudisial) juga, hasil seharusnya bisa dikomunikasikan ke presiden,"katanya.

Dari hasil studi yang dilakukan beberapa pihak terkait dengan kasus Munir, Haris mengungkapkan, ditemukan adanya kejanggalan dalam putusan kasasi.  Tapi herannya dari KY tidak mem-follow up sampai sekarang. "Idealnya,  KY mengadvokasi dokumen itu, misalnya ke MA, Satgas atau Sekretaris Kabinet,"kata Haris.

Tujuannya, antara lain, lanjut Haris, untuk memberikan masukan dan juga desakan percepatan permintaan peninjauan kembali kasus Munir.

Mantan Direktur Eksekutif Imparsial (LSM di bidang HAM) Munir meninggal dunia dalam pesawat menuju Amsterdam, Belanda, Selasa, 7 September 2004. Pejuang HAM dan pendiri Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) ini meninggal sekitar dua jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Schipol, Amsterdam, pada pukul 8.10 waktu setempat atau 13.10 WIB.

Berdasarkan keterangan dari sejumlah penumpang pesawat, pria berusia 38 tahun ini sempat muntah-muntah dan bolak-balik ke toilet sebelum menghembuskan napas terakhir.

RIRIN AGUSTIA