Kontras: Jaksa Agung Baru harus dari Luar Kejagung

JAKARTA–MI: Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) Haris Azhar memberikan pandangannya terkait dengan pemilihan Jaksa Agung yang baru. Haris memilih Jaksa Agung yang baru berasal dari non karir.

Bukan tanpa alasan memilih Jaksa Agung dari luar Kejaksaan Agung. Haris berpendapat bahwa sekarang ini sangat sulit untuk memberikan rasa kepercayaan kepada Jaksa Agung yang berasal dari internal.

“Kita bisa lihat kondisi hukum di negara ini, tidak ada kemajuan. Kita membutuhkan sosok Jaksa Agung mendatang yang fresh dan belum terkontaminasi oleh kultur birokrasi dan pandangan lingkungan Kejaksaan Agung,” tutur Haris saat dihubungi Mediaindonesia.com.

Dirinya sedikit pesimistis hukum di negara ini akan ada kemajuan jika Jaksa Agung yang baru berasal dari lingkungan Kejaksaan Agung.

”Jika Jaksa Agung baru nantinya berasal dari mereka-mereka juga (lingkungan Kejaksaan Agung), ini akan terus membuat mandek kinerja dan citra Kejaksaan Agung,” ungkap Haris.

“Masih banyak kok orang jujur, pintar dan memiliki integritas tinggi di negara ini,” ungkap Haris merujuk kepada dua nama Bambang Widjojanto atau Busyro Muqoddas.

“Mereka berdua (Bambang atau Busyro) adalah orang yang tepat untuk menjadi Jaksa Agung baru,” paparnya.

Haris mengaku bahwa Jaksa Agung dari non karir akan mempercepat reformasi birokrasi di Kejaksaan Aung. “Jelas jika dari non karir akan mempercepat reformasi birokrasi, terang Haris

Jika nantinya ada alasan Jaksa Agung baru dari non karir akan memperlambat kinerja karena belum mengenal lingkungan kerja, Haris menolak itu.”Itu adalah tugas bawahan Jaksa Agung untuk mempercepat adaptasi bosnya,” tungkasnya. (*/OL-9)