Sikap Q! Film Festival Atas Protes FPI

Jakarta – Meski diprotes oleh Front Pembela Islam (FPI), Q! Film Festival tetap digelar. Setelah sebelumnya tidak mau berkomentar, kini pihak penyelenggara festival itu memberikan pernyataan sikapnya.

Pernyataan sikap tersebut diungkapkan pihak penyelenggara Q! Film Festival, Yayasan Q-Munity Kesetaraan Indonesia, dalam situs resmi festival film itu, pada Rabu (29/9/2010). Mereka pun menekankan kalau Q! Film Festival merupakan festival seni yang menyajikan informasi dan karya seni dunia tentang fenomena keberagaman manusia.

Berikut surat pernyataan dari Yayasan Q-Munity Kesetaraan Indonesia,

SURAT PERNYATAAN

Dengan surat ini, kami Yayasan Q-Munity Kesetaraan Indonesia sebagai penyelenggara Q! Film Festival bersama beberapa institusi, organisasi dan pusat kebudayaan menyatakan sikap dan akan tetap melanjutkan acara Q! Film Festival ini hingga selesai dengan dukungan dari: Goethe-Institut, Centre Culturel Francais, Erasmus Huis, Dewan Kesenian Jakarta (Kineforum), Subtitles, KONTRAS, Arus Pelangi, Gaya Nusantara, Komnas HAM, Komnas Perempuan, Jurnal Perempuan, Kartini Asia Network, Perempuan Mahardika, Institut Ungu, Ardhanary Institute, Institut Pelangi Perempuan, GWL –INA, Institute for Defense Security and Peace Studies (IDSPS), Ratna Sarumpaet Crisis Center, Human Rights Watch New York, dan Berlin Film Festival.

1. Bahwa Q! Film Festival adalah penyelenggaraan festival seni yang menyajikan informasi dan karya seni dunia tentang fenomena keberagaman manusia.

2. Bahwa festival ini adalah bagian dari tawaran kita kepada publik untuk meningkatkan kesadaran tentang HAM, khususnya dari perspektif gender dan seksualitas dalam identitas manusia.

3. Bahwa festival ini diselenggarakan oleh para relawan dari berbagai usia, latar belakang ekonomi, agama, identitas seksual dan dibangun dengan kesadaran melestarikan toleransi antara manusia yang beragam.

4. Bahwa festival ini merupakan kegiatan yang secara nyata berusaha menyadarkan publik terhadap kesehatan melalui fasilitas layanan kesehatan tanpa dipungut bayaran.

5. Bahwa festival ini merupakan forum diskusi dan pertukaran gagasan kesenian yang terbuka bagi siapapun yang tertarik kepada tema dan gagasan festival ini.

6. Bahwa jika ada pihak-pihak yang merasa tidak sejalan dengan gagasan festival ini, kami himbau untuk menyatakan pikiran mereka melalui forum diskusi atau dengan menggagas forum seperti festival atau semacamnya yang memungkinkan pertukaran gagasan tanpa rasa takut dan saling paksa.

Q! Film Festival yang telah berjalan 9 tahun telah mencapai prestasi dengan diakuinya festival ini di kancah festival bertaraf internasional danmenjadi bagian dari program ‘Teddy On Tour’ dari Berlin Film Festival yang merupakan salah satu festival film terbesar di dunia. Q! Film Festival juga terpilih sebagai salah satu dari ’24 examples of great initiatives from all around the world focusing on LGBT human rights at local, national, regional/international level’ dari Danish Institute of Human Rights (DIHR).

Salam,

Yayasan Q-Munity Kesetaraan Indonesia
(hkm/eny)