Ada Isu Demo, Tanah Abang Tetap Buka

JAKARTA (Pos Kota) – Bila demo  (Rabu, 20/10), pecah menjadi rusuh, pedagang Pasar Tanah Abang dan Glodok berpotensi kehilangan pendapatan ratusan miliar rupiah. Ancaman itu menjadi hantu menyeramkan bagi pedagang.

Manajer Promosi Blok A Pasar Tanah Abang, Hery Supriyatna mengatakan pusat grosir pakaian terbesar di Asia Tenggara tetap akan buka  sambil memantau kondisi. “Harapannya demo berjalan tertib dan damai sehingga roda perekonomian tidak terganggu,” ujarnya, Selasa (19/10).

Kalau sampai terjadi kekacauan akan sangat merugikan pedagang. Berdasarkan survei,  setiap harinya peredaran uang di Pasar Tanah Abang antara Rp700 miliar – Rp 800 miliar.  “Kalau terjadi kemacetan parah, kerugian atau omset menurun 5 sampai 10 persen yang artinya berkisar Rp35 miliar – Rp70 miliar. Kalau rusuh ya bisa ratusan miliar.”

Isu demo saja sudah menurunkan konsumen hingga 60 persen. “Masyarakat pada takut kalau ada demo besar-besaran. Jadi mereka memilih menunda kegiatan belanjanya,” kata Fikri Bareno, Ketua Forum Pedagang Tasik di Tanah Abang. “Kios saya sehari rata-rata 60 orang belanja. Tetapi tadi cuma 10 orang,” tutur Fikri yang juga pemilik toko di Jakarta City Center (JaCC).

Sementara Henry, anggota Paguyuban Pedagang Glodok, mengaku tidak tahu jumlah kerugian pedagang jika suasana tidak kondusif. ”Jumlah pedagang di Glodok lebih dari 3.000 toko, dan omset seluruhnya tidak ada yang tahu. Tapi yang jelas dalam kondisi rusuh bisa terjadi kerugian puluhan miliar rupiah,” paparnya.

2.000 PENDEMO

Polda Metro Jaya telah menerima laporan dari 15 organisasi kemasyarakat yang akan melakukan aksi demo bertepatan dengan satu tahun kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. di antaranya, organisasi buruh, Petisi 28, BEM se-Indonesia, Persatuan Buruh se-Indonesia, dan Kontras. Diperkirakan yang akan turun ke jalan mencapai 2.000 orang.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Boy Rafli,  akan dikerahkan sekitar 19.000 petugas. Mereka akan disebar ke tempat rawan seperti depan Istana Presiden dan Wakil Presiden, Bundaran HI, depan DPR/MPR, dan pusat perbelajaan. “Kalau mau demo, demo dengan baik. Jangan membawa binatang karena akan menggangu keamanan,” ucap Boy.

SATPOL PP

Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Effendi Anas, mengungkapkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di ibukota dalam menghadapi aksi demo besar-besaran, pihaknya telah menyiagakan 800 personil Satpol PP DKI. Mereka akan dipecah untuk melakukan penjagaan di beberapa titik vital aset pemprov.

Rinciannya, 300 personel siaga di Balaikota, dan di tingkat kotamadya masing-masing dikerahkan 100 personel. “Dalam hal ini Satpol PP hanya bertugas di belakang polisi. Utamanya untuk menjaga seluruh aset milik Pemprov DKI selama aksi unjuk rasa berlangsung,” tandas Effendi Anas. (joko/tarta/inung/edi/guruh/B)