Lokasi Kumpul Ribuan Demonstran Hari Ini

Eko Priliawito

Sudah ada sekitar 15 gerakan massa yang siap berunjuk rasa.

VIVAnews – Hingga tadi malam, Kepolisian Daerah Metro Jaya telah memberikan izin terhadap 15 organisasi maupun elemen masyarakat yang akan menggelar aksi unjuk rasa, satu tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, Rabu 20 Oktober 2010 besok.

Dari 15 elemen yang sudah mendaftar untuk melaksanakan aksi unjuk rasa, peserta yang akan ikut aksi sekitar 2.000 sampai 3.000 orang.

Mereka antara lain dari Gerakan Indonesia Bersatu (GIB), Petisi 28, Kontras, organisasi buruh, BEM se-Indonesia, dan Persatuan Buruh se-Indonesia.

Polisi akan mengerahkan dua pertiga dari 30.000 personel atau sekitar 19.000 petugas, yang akan dikerahkan pada titik konsentrasi massa, sentra ekonomi dan obyek vital. Sejumlah kendaraan taktis (rantis) akan siagakan di Istana dan gedung DPR/MPR.

"Kami tetap akan mengantisipasi berapun jumlahnya. Yang terpenting masyarakat diminta untuk tenang, dan tidak terpancing dengan isu yang menyesatkan," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Boy Rafli Amar saat dihubungi VIVAnews.

Hingga malam tadi, menurut Boy, belum ada laporan gangguan keamanan yang mengancam saat aksi unjuk rasa besok.

Beberapa titik yang diprediksi akan menjadi pusat berkumpulnya pengunjuk rasa yakni Bundaran Hotel Indonesia (HI), Monas dan Tugu Proklamasi. Sementara sasaran pengunjuk rasa antara lain, Istana Negara, gedung DPR/MPR, kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), 

Polisi akan tetap memberlakukan tindakan tegas sesuai dengan Prosedur Tetap (Protap) tentang penanganan tindakan anarkis. Penerapan tembak di tempat akan dilakukan bagi mereka yang melakukan tindakan anarkis, dengan sebelumnya dilakukan tembakan peringatan.

Pemerintah DKI Jakarta juga akan akan melakukan tindakan tegas bagi pengujuk rasa yang melakukan pengerusakan terhadap fasilitas umum.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, memastikan akan mengambil langkah hukum kepada pengunjuk rasa yang melakukan tindakan anarkis atau perusakan aset daerah.

Pengguna jalan juga diimbau untuk menghindari kawasan yang akan menjadi sasaran pengujuk rasa. Arus lalulintas baru akan dialihkan sesuai dengan kondisi. (adi)