Surat Terbuka: Respon atas Tewasnya Petani di Jambi

Surat Terbuka: Respon atas Tewasnya Petani di Jambi

Jakarta, 8 Oktober 2010
Kepada Yth.:
Kepala Kepolisian RI
Jenderal Timur Pradopo
Di Tempat

 

Perihal: Permohonan pemeriksaan dan penyelidikan

 

Dengan hormat,
Menyusul peristiwa tewasnya seorang petani Anggota Persatuan Petani Jambi (PPJ) dalam konflik agraria antara warga Desa Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi yang bersengketa dengan PT. Wira Karya Sakti (WKS) pada tanggal 8 November 2010, dimana ribuan warga desa tersebut sedang melakukan aksi untuk meminta tanahnya dikembalikan setelah dirampas oleh pihak perusahaan tersebut, dengan ini kami mengecam keras tindakan kekerasan dan represif yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian (Brimob Polda Jambi) atas penembakan yang menewaskan Anggota PPJ tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami mendesak kepada pihak Mabes Polri untuk segera melakukan pemeriksaan dan penyelidikan yang menyeluruh terhadap operasi pengamanan dan insiden penembakan tersebut, termasuk pertanggungjawaban penggunaan senjata api dan peluru dalam peristiwa penembakan yang diduga dilakukan oleh anggota Brimob Polda Jambi terhadap Anggota PPJ. Kami juga meminta kepada semua pihak untuk segera hentikan segala bentuk kekerasan terhadap petani dan mengedepankan cara-cara dialogis dalam penyelesaian sengketa tanah yang terjadi.

Bersama ini kami lampirkan kronologis peristiwa dan latar belakang konflik agraria antara Warga dengan PT. WKS. Demikian permohonan ini disampaikan. Besar harapan kami peristiwa ini dapat segera diusut secara tuntas oleh Mabes Polri.

Terima kasih atas perhatian dan kersjasamanya.

Hormat kami,

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Aliansi Petani Indonesia (API), Serikat Petani Indonesia (SPI), Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS), Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KONTRAS), Bina Desa (Bindes)

 

 

CP: Iwan Nurdin (0815 4806 1079)