ICW-Polda Bahas Hasil Investigasi Penganiayaan Tama

Jakarta, (Analisa)

Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Kepolisian Daerah Metro Jaya membahas bersama hasil investigasi terkait penganiayaan terhadap Tama S. Langkun.

"Polisi akan menyampaikan proses penyelidikan yang telah dilakukan dicocokkan dengan temuan tim investigasi kita," kata Koordinator ICW, Emerson Yuntho di Markas Polda Metro Jaya, Jumat.

Emerson bersama aktivis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Kontras mendatangi Polda Metro Jaya, guna membahas tahapan penyelidikan penganiayaan Tama.
Para aktivis itu akan menyamakan persepsi dan saling melengkapi hasil investigasinya dengan proses penyelidikan polisi.

Emerson menuturkan kasus penganiayaan terhadap Tama bukan sekedar pasca tindak kekerasan, namun fakta sebelum terjadi pengeroyokan. "ICW akan mendorong ada fakta sebelum terjadi penganiayaan," kata Emerson. Aktivis tersebut mempertanyakan hasil penyelidikan polisi selama hampir empat bulan, namun belum ada perkembangan.

Lebih lanjut, Emerson menduga Tama menjadi target pencarian oknum tertentu karena aktivis ICW itu kerap memberikan keterangan kepada media massa.
Bahkan Tama maupun ICW kerap mendapatkan aksi teror dari orang tidak dikenal sebelum terjadi penganiayaan.

Emerson khawatir Inspektur Jenderal Polisi Timur Pradopo yang saat itu menjabat Kapolda Metro Jaya hanya sekedar memasukkan agenda, namun tanpa tindak lanjut hingga tuntas mengungkap pelakunya.

Sebelumnya, aktivis ICW, Tama S. Langkun dan temannya, Khadafi menjadi korban penganiayaan di sekitar Duren Tiga, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (7/7) sekitar pukul 03.30 WIB. Tama dan Khadafi yang menumpang sepeda motor, dipepet sebuah kendaraan roda empat dan roda dua, kemudian pelaku menganiaya keduanya hingga terluka. (Ant)