“Polisi ini hulubalang yang sangat tergantung pada komando raja. Hulubalang bisa bertempur habis kalau ada perintah dari atasannya dalam hal ini presiden,” kata Ketua Dewan Pertimbangan Kontras, Usman Hamid kepada detikcom, Rabu (8/12/2010).
Menurut Usman, kasus Gayus merefleksikan reformasi hukum di tubuh penegak hukum dan adanya pengaruh poilitik pada perbaikan internal.
“Coba lihat bagaimana Gayus yang diduga mengetahui skandal pajak, selalu merasa percaya diri. Seolah-olah dia merasa ada perisai politik yang melindunginya,” jelasnya.
Mau tidak mau kasus Gayus ini erat dengan politik kebijakan pemerintah. Apalagi dalam kasus ini Gayu kerap disebutkan melibatkan kekuatan politik besar.
“Jadi posisi kepolisian menggantung, ada tarik ulur kepentingan politik di kasus Gayus,” tutupnya.
(ndr/mad)