Kontras: Negeri Ini Bukan Hanya Milik Gayus!

Jakarta – Jejaring mafia hukum Gayus Tambunan kembali mencengangkan publik setelah kepergiannya ke Singapura, Kuala Lumpur dan Macau akhirnya terkuak. Menurut Koordinator Komisi Nasional untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, kondisi itu menunjukkan penegakan hukum pada titik terendah.

"Sangat memprihatinkan. Negeri ini bukan hanya milik Gayus," ucap Haris Azhar saat diskusi dengan korban pelanggaran HAM di gedung Kontras, Jl Borobudur, Jakarta Pusat, Minggu (9/1/2010).

Haris pun meminta masyarakat tidak berpaling dengan kasus-kasus lama yang belum selesai diungkap. Ia mencontohkan, pemerintah tidak bisa menutup mata soal berbagai pembunuhan pada pergantian kekuasaan tahun 1997-1999.

"Tragedi Trisaksi-Semanggi tidak boleh dilupakan. Jangan terjebak ngomong Timnas, semua ngomong Timnas. Ngomong Gayus, semua ngomong Gayus. Harus konsisten!" ucap Haris.

Dengan status tahanan dan sedang menjalani sidang, Gayus ditengarai sempat melancong ke Singapura, Kuala Lumpur dan Macau. Diduga, perjalanannya tidak hanya menyuap para sipir tahanan tetapi sampai ke imigrasi yang membuat paspor Gayus dengan nama saaran ‘Sony Laksono’.

Sesudahnya, ‘Sony’ plesiran ke Bali, menonton kejuaraan tenis internasional dan tertangkap kamera wartawan. Gayus merupakan terdakwa kasus korupsi pajak PT Surya Alam Tunggal (SAT). Dia sedang menunggu vonis usai dituntut 20 tahun penjara beberapa waktu lalu.

(Ari/lrn)