Kontras: Bom, Tekanan agar Ulil Diam

JAKARTA, KOMPAS.com — Paket buku berisi bom yang ditujukan untuk aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdallah, meledak Selasa (15/3/2011) sore.

Menurut aktivis Kontras, Haris Azhar, peristiwa ini kemungkinan merupakan bentuk ancaman dari siapa pun terhadap kelompok yang antidemokrasi. Peristiwa ini, lanjut Haris, sengaja dilakukan untuk memperkeruh suasana yang sedang resah dengan keragaman. Apalagi Ulil merupakan salah satu aktivis yang selalu peduli untuk mewujudkan keadilan dalam keragaman bangsa.

”Kami prihatin dengan peristiwa itu. Ini sepertinya dilakukan kelompok-kelompok antidemokrasi dan keragaman untuk memperkeruh suasana dan memberikan tekanan pada Ulil,” kata Haris saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Haris menyatakan, Ulil merupakan salah satu aktivis yang selama ini sangat pro terhadap minoritas dan keragaman. Ini merupakan peringatan dari kelompok yang tak setuju atas semangat Ulil untuk melakukan aktivitasnya selama ini.

”Peristiwa ini, menurut saya, tidak akan membuat gentar kami untuk terus memperjuangkan hak-hak minoritas. Kami tidak akan mundur,” kata Hariz tegas.

Ulil juga mendapat surat yang berisi permintaan agar dia memberikan kata pengantar atas buku yang sedang dibuat seorang penulis, Drs Sulaiman Azhar Lc. Pria tersebut menuliskan alamatnya di Jalan Bahagia Gg Panser Nomor 29, Ciomas, Bogor, telepon 0813 3222 0579.

Buku yang membutuhkan kata pengantar Ulil tersebut berjudul Mereka Harus Dibunuh karena Dosa-dosa Mereka Terhadap Islam dan Kaum Muslimin. Ia bahkan menuliskan tema buku, yaitu ”Deretan Nama dan Dosa-dosa Tokoh Indonesia yang Pantas Dibunuh”.