Dana Besar, Densus Masih Kecolongan Teror Bom

JAKARTA – Kritik terus ditujukan kepada tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri yang dianggap telat dalam menuntaskan para pelaku teror bom. Padahal, tim tersebut merupakan lembaga yang dikucuri dana paling besar.

"Densus padahal pihak yang paling besar mendapatkan dana," kata Koordinator Kontras, Haris Azhar dalam jumpa pers di kantornya, Minggu (20/3/2011).

Selain itu, klaim sukses polisi dalam memberantas teroris juga patut dipertanyakan meski sudah berhasil menangkap 400 orang. "Ini menjadi catatan khusus juga buat Densus 88," jelasnya.

Selain persoalan teror bom, dalam proses penangkapan para tersangka juga sering melampaui batas. Bagi Kontras, banyak perilaku polisi yang melanggar HAM. "Harus juga dilibatkan sipil," hara Haris.

Kinerja intelijen juga tak lepas dari sorotan Kontras. Karena selama ini kinerja intelijen dinilai sangat berpihak pada pemerintah tanpa merepresentasikan kepentingan pemerintah. (ahm)