Kontras Harap Polisi Pulihkan Keamanan Ambon

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) meminta kepada pihak Kepolisian untuk bekerja secara profesional, dalam mengembalikan situasi keamanan di Kota Ambon, Maluku usai kerusuhan.

"Kami meminta aparat kepolisian segera mengambil tanggung jawab untuk melakukan pengamanan secara profesional," ujar Kordinator Badan Pekerja Kontras Haris Azhar dalam siaran persnya yang dikterima Tribunnews.com, Senin, siang.

Pihaknya, lanjut Haris kecewa, ketika Polisi tidak berada dilokasi ketika bentrok antar warga di Ambon terjadi. "Terlebih ketika Polisi tidak memberikan informasi yang terang dan jelas perihal kematian seorang tukang ojek, (sebagai pangkal masalah)," kata Haris.

Kontras juga meminta kepada aparat pemerintah setempat, untuk bekerja secara baik, profesional, komunikatif dan transparan, dalam pemulihan kondisi keamanan di Kota Ambon.

Hal itu menurutnya agar apa yang menjadi hak dari korban kerusuhan tersebut terpenuhi. "Dan keamanan warga terjamin tanpa melihat latar belakangnya. Kedamaian di Ambon adalah harga yang mahal untuk dirusak," tuturnya.

Selain itu, Kontras pun mendesak seluruh pihak memberikan kontribusi untuk menciptakan kondisi yang kondusif. "Kami mendapatkan informasi dari lapangan bahwa banyak tersebar informasi yang mengambarkan seolah-olah bentrokan terjadi dimana-mana. Padahal dan semoga tidak demikian. Kami berharap semua pihak bisa berkontribusi untuk menciptakan kondisi yang tidak membakar emosi warga," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, akibat tewasnya Nofri Jogja atau Vino, seorang tukang ojek kerusuhan pecah di Kota Ambon, Minggu petang. Masa yang mengamuk, menduga tukang ojek itu dibunuh oleh kelompok tertentu atas sentimen agama.

Namun pihak kepolisian, menyatakan kematian tukang ojek tersebut, murni karena kecelakaan.