“Kami ingin Perubahan yang Sesungguhnya bagi Burma”

Aksi Bersama Peringatan 4 Tahun Revolusi Saffron
Jakarta, 27 September 2011

”Kami ingin Perubahan yang Sesungguhnya bagi Burma”

Dalam rangka peringatan 4 tahun Revolusi Saffron, Solidaritas Indonesia for ASEAN People (SIAP), KontraS, Imparsial, FPPI, Hamurabi, LBH Pers dan YLBHI, selaku masyarakat sipil Indonesia yang menjadi bagian dari komunitas rakyat ASEAN kembali berkumpul untuk berjuang bagi saudara-saudara kami di Burma.

Kami mendesak komunitas internasional untuk melanjutkan tekanan kepada pemerintah Myanmar sampai terwujudnya suatu transisi demoratis yang sesungguhnya, diantaranya adalah dengan membebaskan seluruh tahanan politik dan menghentikan impunitas bagi pelaku pelanggaran HAM di Burma.

Rejim Burma telah berupaya untuk mengambil simpati komunitas internasional dengan mengadakan pertemuan dengan Aung San Suu Kyi dan mengundang Pelapor Khusus PBB Tomás Ojea Quintana untuk datang ke Burma. Namun, dalam laporan Sekretaris Jendral PPB Ban Ki Moon, tanggal 5 Agustus 2011, kepada Sidang Umum ke-66 untuk Situasi HAM di Burma telah menyebutkan bahwa “masih ditahannnya sejumlah tahanan politik akan terus membayangi dan melemahkan upaya Pemerintah tersebut”. Sejalan dengan pendapat Sekretaris Jendral tersebut,  kami Solidaritas Indonesia for ASEAN People (SIAP), KontraS, Imparsial, FPPI, Hamurabi, LBH Pers dan YLBHI, menekankan agar “dunia internasional tidak terkecoh oleh upaya pencitraan yang ingin dibangun oleh rejim Burma saat ini”.

Empat tahun setelah Revolusi Saffron terjadi, 222 orang biksu dan sekitar 2000 tahanan politik masih berada di dalam tahanan. Mereka yang bertanggungjawab atas serangan terhadap massa demonstrasi damai di tahun 2007 masih memegang kekuasaan karena “pemilihan umum” basa-basi di tahun 2010. Mereka masih memerintah di negeri tersebut, menikmati impunitas dan tetap bebas untuk melakukan pelanggaran HAM yang serius, khususnya  di daerah-daerah kelompok etnis.

Oleh karena itu, kami masyarakat sipil Indonesia yang hadir di depan kedutaan Myanmar di Jakarta saat ini menyatakan “Untuk mewujudkan perubahan yang sejati dapat terjadi di Burma, komunitas internasional  dan juga ASEAN harus mendesak rejim Burma untuk melakukan perubahan yang lebih dari sekedar bertemu dengan Aung San Suu Kyi. Rejim Burma harus menunjukkan sebuah keinginan sejati untuk sebuah transisi demokratis dengan segera dan tanpa syarat membebaskan semua tahanan politik dan menghentikan impunitas bagi para pelaku pelanggaran HAM di Burma”. Perubahan di Burma adalah perubahan bagi rakyat ASEAN.

 

Jakarta, 27 September 2011

Solidaritas Indonesia for ASEAN People (SIAP), Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS), Imparsial, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Front Perjuangan Pemudia Indonesia (FPPI). LBH Pers, Hamurabi

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan mengontak:
Muklis Lazuardi – (FPPI) Hp: 0818700322
Chrisbiantoro – (KontraS) Hp: 081319070436