Kontras Sebut ada Politisasi TNI

JAKARTA – Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menilai ada politisasi di tubuh TNI. Salah satunya terlihat saa Pramono Edhie Wibowo diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

"Pramono bukan yang terbaik, sayangnya presiden dan panglima TNI tidak memberi penjelasan, apalagi dia kan adik ipar dari SBY," kata Kordinator KontraS Haris Azhar, Minggu (2/10).

Selain itu, KontraS juga mencatat ada politisasi yang juga dilakukan oleh anggota TNI, yaitu Panglima TNI AD George Toisutta. "Toisutta juga terlibat dalam kompetisi perebutan ketua PSII," sambungnya.

Tak hanya itu, masa kepemimpinan Toisutta juga dinilai KontraS masih banyak menggunakan kekerasan dalam setiap penanganan perkara yang menyangkut TNI. "Sebut saja model penanganan konflik lahan, termasuk pengambilalihan rumah keluarga TNI, bahkan penggunaan kekerasaan dan intimidasi lainnya," sambungnya.

Hari ini, KontraS merilis soal kekerasan yang dilakukan TNI. Berdasarkan data dari KontraS, sejak Januari 2011 hingga September 2011 ada sekitar 40 persen tindak penganiayaan yang di lakukan TNI. Kemudian 20 persen masing-masing untuk intimidasi dan penembakan, lalu 13 persen untuk penyiksaan dan tujuh persen untuk pembunuhan.

Sementara untuk korban, korban penembakan ada sekira 15 orang, korban penganiayaan sekira 16 orang, korban penyiksaan ada sekira 11 orang, korban intimidasi ada sekira 5 orang dan korban pembunuhan ada sekiranya 2 orang. zo