Kontras Tuding Polisi Terlibat Pembantaian 30 Petani Mesuji

JAKARTA| SURYA Online-Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai kepolisian turut andil berperan dalam pembantaian 30 petani di Mesuji, Lampung.

Koordinator Kontras Haris Azhar melihat indikasi kuat adanya kolaborasi antara perusahaan, aparat keamanan, dan Pam Swakarsa dalam pembantaian terbesar di Indonesia sepanjang 2011 tersebut.

â??Kami menduga ada kolaborasi. Indikasinya, dalam beberapa waktu, dua tahun misalnya, ada banyak kasus dilaporkan, tapi dibiarkan. Kalaupun direspons, hanya permukaannya saja,â? ujar Haris di Jakarta, Kamis (15/12/2011).

Tragedi Mesuji terungkap saat perwakilan warga Lampung melapor ke Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (14/12/2011).

Pembantaian terjadi saat perluasan lahan PT Silva Inhutani, untuk tanaman kelapa sawit dan karet. Perluasan lahan perusahaan asal Malaysia diklaim milik warga .Mayjen (Purn) Saurip Kadi, mantan anggota DPR yang ikut mendampingi warga, mengatakan, saat terjadi rebutan lahan denganw arga, perusahaan itu meminta bantuan kepada pihak kepolisian dan membentuk Pam Swakarsa. Menurut dia, Pam Swakarsa itu membenturkan rakyat dengan rakyat, tetapi di belakangnya aparat kepolisian.

â??Jadi secara umum polisi patut dimintakan pertanggungjawabannya. Kenapa sampai ada back up dan membiarkan Pam Swakarsa melakukan kekejian itu,â? kata Haris.

Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan, masalah mesuji ini salah satu contoh bobroknya menteri-menteri kehutanan yang lalu. Perusahaan diberikan izin khususnya izin

Marzuki meminta pemerintah mencabut izin operasional perusahaan tersebut, jika pembantai itu terbukti. â??Rakyat yang sudah hidup turun temurun di lokasi itu, bisa dimintai kesaksian dan dibuktikan adanya kuburan dan sebagainya, akan dikalahkan oleh investor yang memperoleh surat menyurat tanpa melihat lapangan, karena masyarakat tidak punya surat seperti investor,â? papar Marzuki, Rabu (15/12/2011).