KontraS, YLBHI Menduga Penembakan di Aceh Diciptakan

JAKARTA – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menilai, peristiwa penembakan di Aceh yang menewaskan 10 orang dan 13 orang luka kritis merupakan ancaman serius terhadap keberlangsungan Hak Asasi Manusia (HAM) di Aceh.

"Pembunuhan di Aceh dalam konteks Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan ancaman terhadap masyarakat Aceh," ujar Koordinator KontraS, Haris Azhar saat jumpa pers di kantor Kontras Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2012).

Apalagi, ada dugaan apa yang terjadi di Aceh seperti sengaja diciptakan, agar terjadi keresahan masyarakat Aceh menjelang Pilkada Gubernur Aceh.

"Ini saya khawatir di bikin, karena terkait sengketa pilkada Gubernur di Aceh," kata dia.

Pihaknya mendesak agar insiden kekerasan tersebut segera diungkap oleh aparat Kepolisian. Namun, kata Haris harapan terhadap Kepolisian untuk mengungkap kekerasan semacam ini sangat sulit terwujud.

Sebab dari beberapa kasus yang sama di berbagai tempat dengan pola yang sama juga hingga saat ini belum terungkap pula.

"Ini kewajiban polisi untuk mengungkap tuntas, tapi ini harapan yang usang, karena terjadi dimana-mana. Seperti di Maluku, Poso Ambon, Papua, dengan pola yang sama. Kejadian di tempat sepi, pelaku sudah mengetahui target, ada distribusi informasi kepada pelaku," jelasnya.