JAKARTA, Jaringnews.com – Dalam hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengenai calon presiden 2014, yang dirilis Kamis (23/2) kemarin, nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto muncul sebagai kandidat kuat presiden 2014. Prabowo mengantongi 10,6 persen suara, menempel ketat penghuni posisi puncak, Megawati Soekarnoputri, yang meraih 15,2 persen suara.

Nah, bagi Koordinator Kontras Haris Azhar, hasil survei tersebut hanya berarti dua hal. Apa itu?

“Tidak okelah jika Prabowo jadi capres terpopuler versi LSI. Responden survei tersebut hanya bagian kecil dari masyarakat Indonesia, yang terdiri dari para pemilih baru yang belum mengenal Prabowo. Atau, responden tersebut adalah masyarakat yang lupa akan peristiwa sejarah yang mengindikasikan Prabowo sebagai pelanggar HAM masa lalu,” ujarnya di Kantor Komnas Perempuan, Jalan Latuharhary, Jakarta, Jumat (24/2).

Dia menambahkan, terpilihnya bekas Pangkostrad ini sebagai capres terpopuler versi LSI merupakan antitesis dari pola pemerintahan yang saat ini dipimpin SBY. Maksudnya, sambung dia, kepala pemerintahan saat ini tidak memiliki ketegasan dan keberanian dalam mengambil tindakan.

“Makanya saat ini masyarakat mengharapkan munculnya figur baru yang mampu bertindak tegas, cepat dan berani dalam memimpin negara ini ke depan,” pungkasnya.