Kontras Kecam Kekerasan Demo BBM

TEMPO.CO, Jakarta — Ketua Dewan Pengurus Kontras, Usman Hamid, menyatakan kekecewaannya terhadap aksi kekerasan yang dilakukan mahasiswa dan kepolisian. Menurutnya, tak dapat dibenarkan kekerasan dalam bentuk apapun.

"Sudah cukup banyak jatuh korban di masa lalu!" kata Usman usai konferensi pers di Kantor Kontras, Jumat (30/3), pukul 00.15.

Usman sudah mencoba memperingatkan kedua belah pihak. Namun tindakan kekerasan masih terjadi. Sore menjelang malam Kamis 29 Maret 2012, mahasiswa membakar mobil di pertigaan jalan Diponegoro dan Salemba. Setelahnya, mahasiswa bentrok dengan polisi. Kabarnya, polisi hingga mengeluarkan tembakan ke mahasiswa.

Semua peristiwa ini, penyebabnya, menurut Usman, yakni pemerintah yang tidak peka terhadap suara demonstrasi. "SBY menganggap unjuk rasa hanya seperti seremoni, tak didengar," katanya.

Selain itu, Usman menilai sikap pemerintah tidak bulat. Ia menjelaskan, rencana kenaikan harga bahan bakar oleh pemerintah, tidak seratus persen didukung pemerintah itu sendiri, sehingga, hal itu menimbulkan persepsi beragam. "Pemerintah tak cukup bisa meyakinkan koalisi partainya sendiri, wajar masyarakat protes masif," katanya.

Selanjutnya, Kontras akan dukung Lembaga Bantuan Hukum. "Kami akan pantau hukum, tentu yang bersalah harus dihukum, sesuai proporsinya, dan tetap menghormati hak tersangka," kata Usman.