KontraS Kritik Polda Libatkan POMAL Buru Geng Motor

Mengajak POMAL justru membuka ruang militer Indonesia masuk dalam urusan kehidupan sipil.

KontraS mengecam keras brutalitas sekelompok orang yang menyerang berbagai tempat, diantaranya beberapa pusat-pusat retail dan tempat nongkrong di Jakarta pada Jumat dini hari (13/4). Organisasi yang anti kekerasan ini juga mengecam lambannya Polda Metro Jaya mengusut kasus ini.

"Kelambanan Polda Metro Jaya, baik Kapolda dan juru bicaranya, juga dipertontonkan ketika memberikan pernyataan terkait identitas pelaku. Keduanya terkesan hati-hati untuk tidak mengatakan para pelaku berasal dari TNI AL," kritik Ketua Badan Pekerja KontraS Haris Azhar, hari ini.

Sikap ini, kata Haris, justru berbeda 180 derajat ketika polisi menuduh YLBHI menyembunyikan mahasiswa KONAMI yang dianggap anarkis padahal saat itu tuduhan dibuat tanpa alat bukti yang sah.

"Kami menyayangkan keputusan melibatkan POMAL mendalami kasus penyerangan massal dan brutal dini hari lalu. Polda Jaya yang tidak berani mengungkapkan identitas pelaku tapi, di sisi lain, justru mengajak POMAL melakukan penyelidikan," tambah Haris.

Padahal jelas bahwa brutalitas yang merusak, mencederai hingga luka, dan bahkan meninggal, adalah kejahatan terhadap kamtibmas dan sudah selayaknya polisi yang bertanggung jawab untuk mencegah dan melakukan penegakan hukum atas hal tersebut. Bukan POMAL yang tugasnya hanya untuk kejahatan-kejahatan di dalam militer.

Haris menegaskan tindakan mengajak POMAL justru membuka ruang militer Indonesia masuk dalam urusan kehidupan sipil. Untuk itu dia meminta agar Polda Metro Jaya berani dan lebih profesional dalam melakukan penegakan hukum terutama terhadap tindakan-tindakan brutal dan premanistik.

Mereka juga meminta agar Komisi I DPR menegur Presiden, Kapolri, dan Panglima TNI agar tidak mencampuradukan urusan kamtibmas dengan unsur militeri, dengan cara melibatkan POMAL dalam urusan ini.

"Kami juga meminta adanya upaya pemulihan yang maksimal. Polisi harus menangkap semua pelaku kejahatan yang melukai dan membunuh sejumlah orang dalam beberapa hari terakhir. Jangan hanya bisa menangkap pembunuh anggota TNI AL saja," lanjutnya.