KontraS Catat 17 Insiden Penembakan Terjadi di Papua

Jakarta Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat telah terjadi 17 kasus penembakan misterius (petrus) di tanah Papua terhitung Januari hingga 11 Juni 2012. Jumlah tersebut meningkat tajam dari angka tahun sebelumnya di 2011.

"Insiden Penembakan Misterius (Petrus) tahun 2012 meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan catatan KontraS, tahun 2011 terjadi 13 peristiwa, satu peristiwa terjadi tahun 2010 dan 12 peristiwa tahun 2009, " ujar Koordinator KontraS, Haris Azhar, dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Rabu (13/6/2012).

Terhitung semester awal 2012, tepatnya 11 Juni, tercatat 17 kasus penembakan yang terjadi di Papua. Aksi brutal petrus itu berakibat 7 warga dan 1 jurnalis tewas. Sementara 10 orang termasuk WN Jerman, Dietmar Pieper mengalami luka. Polisi menyebut para pelaku tersebut adalah orang tidak dikenal.

"Nampaknya aparat kepolisian kesulitan membongkar maupun menangkap para pelaku penembakan misterius. Ini bisa dilihat dari lambannya pengusutan kasus kematian Terjoli Weya, yang ditembak di jalan antara Kantor Koramil 1701 dan Markas TNI AD Perwakilan Jayawijaya (1/05)," terang Haris.

Berikut tabulasi aksi petrus terhitung Januari-Juni 2012 yang dilansir KontraS:

Januari 2012
Terjadi 2 kasus penembakan. Korban tewas dari polisi 1 orang dan 1 dari warga sipil.

Februari 2012
4 Kali kasus penembakan yang dilakukan orang tidak dikenal (OTK). Akibat peristiwa ini, 1 orang tewas dari polisi, 2 warga, serta 6 orang warga mengalami luka.

Maret 2012
Terjadi 1 kali kasus petrus yang menelan korban jiwa 1 personel TNI.

April 2012
1 Kasus penembakan dengan korban seorang jurnalis.

Mei 2012
Terdapat insiden penembakan yang menewaskan 2 warga Indonesia dan 1 warga negara asing terluka.

Juni 2012
Di bulan ini aksi penembakan mulai terlihat meningkat, yaitu 6 kali kasus penembakan. Akibatnya, 2 warga tewas, 1 personel TNI dan 1 personel polisi, serta 3 warga mengalami luka.

Peristiwa terbaru terjadi Minggu (10/6) malam, sekitar pukul 21.00 Wit. Seorang satpam, Tri Sasono, tewas ditembak saat sedang mengendarai sepeda motor Yamaha Vega R nomor polisi DS 3816 AE di halaman gedung FKIP kawasan Kampus Universitas Cenderawasih, Abepura, Kota Jayapura.

Sebelumnya, Rabu (6/6), sekitar pukul 21.00 Wit, Arwan Kusdini, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Komando Daerah Militer (KODAM) XVII/Cenderawasih juga menjadi korban penembakan misterius, saat membonceng penumpang yang diduga sebagai pelaku penembakan. Polisi menyebut korban mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan.

Sehari sebelumnya (5/06), sekitar pukul 22.00 Wit, Iqbal Rivai dan Hardi Jayanto yang sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya ditembak oleh pelaku di daerah Pelabuhan Porasco Jayapura. Kedua korban mengalami luka tembak di pinggang kanan tembus ke perut. Saat ini, kedua korban masih dirawat di RSUD Dok 2 Kota Jayapura.

Kejadian dengan pola serupa juga dialami Golberth Febrian Madika, seorang pelajar SMA Alam Kudus Papua. Awalnya korban yang mengendarai sepeda motor Honda jenis Kharisma bernomor polisi DS 2544 AN sedang melintas di turunan Skyline, dekat Kantor Otonom, namun tiba-tiba korban dipepet oleh sebuah sepeda motor dan langsung melakukan penembakan. Korban mengalami luka tembak pada bagian punggung kanan hingga tembus bagian dada depan dan harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Dok II Jayapura.