Kapolri diminta tindak anggota yang salah gunakan jabatan

Komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan (Kontras) mengatakan saat ini citra Korps Bhayangkara semakin dipandang negatif. Penyebabnya karena banyak aparat kepolisian yang dinilai suka menyalahgunakan wewenang.

"Sejatinya sesuai dengan fungsinya sebagai penegak hukum, ketidaknetralan dalam menjalankan tugasnya untuk menegakan hukum adalah hal utama yang harus dihindari, sebab itu akan menjadi malapetaka bagi pencari keadilan," kata Komisioner Kompolnas, Syafriadi Cut Ali, dalam diskusi publik dengan tema ‘Brutal, Tidak Netral, dan Penyalahgunaan Wewenang, apakah wajah Polisi kita’ di Jakarta, Rabu (4/7).

Menurutnya, petugas kepolisian sering acuh ketika ada tindak kekerasan yang dilakukan sekelompok masyarakat kepada kelompok lainnya. Kondisi itulah yang membuat kepercayaan masyarakat pada Polri terus berkurang.

"Ketiadaan tindakan itu sangat berbahaya bisa menimbulkan hilangnya kepercayaan masyarakat, teror dan tekanan moral yang lebih besar dari kekerasan fisik yang diderita para korban sebagai bentuk ketakutan, dan apatisme aparat yang semakin kental sebagai akibat dari semakin longgarnya kontrol masyarakat terhadap kasus kekerasan dengan pelaku yang masal," ujarnya.

Syafriadi menilai, jika Kapolri Jenderal Timur Pradopo tidak turun tangan langsung memantau anak buahnya hal ini akan terus berulang di masyarakat.

"Harusnya pimpinan Polri mendengarkan instruksi presiden dalam menangani hal tersebut," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari LIPI, Jaleswari Pramodhawardani mengatakan kebrutalan polisi tidak lepas dari atribut militer yang sudah melekat dari zaman Soeharto dulu.

"Pasca zaman orde baru dan pemisahan kekuasaan antara ABRI-Polri, pihak Polri sepertinya tidak bisa melepaskan atribut milternya," katanya.

Wanita yang akrab dipanggil Dani ini pun menyesalkan prilaku Polri yang seharusnya bisa lebih persuasif dalam melakukan pendekatan terhadap masyarakat. Namun yang terjadi malah masyarakat sering merasa terintimidasi dengan keberadaan polisi.