9 Tokoh di Dunia yang Tewas Diracun

Munir Said Thalib adalah aktivis HAM Indonesia yang banyak menyoroti kekerasan oleh aparat keamanan. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.

Saat menjabat di Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus. Setelah Soeharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim Mawar.

Munir meninggal di Jakarta ketika terbang ke Amsterdam, 7 September 2004. Autopsi menemukan jejak-jejak senyawa arsenikum di makanan Munir. Jenazah aktivis HAM ini dimakamkan di Taman Pemakaman Umum, Kota Batu.

Tersangka pembunuhan Munir adalah Pollycarpus Budihari Priyanto, seorang pilot Garuda. Pollycarpus kemudian divonis 14 tahun pada 20 Desember 2005.

Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan, Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon yang terdaftar oleh agen intelijen senior.

Pada 19 Juni 2008, Mayjen (Purn) Muchdi Pr, mantan petinggi BIN yang kebetulan juga orang dekat Prabowo Subianto, ditangkap dengan dugaan kuat bahwa dia adalah otak pembunuhan Munir. Beragam bukti dan kesaksian mengarah padanya. Namun Muchdi divonis bebas.

Selain itu Presiden SBY juga membentuk tim investigasi independen, namun hasil penyelidikan tim tersebut tidak pernah diterbitkan ke publik. Sejak 2005, tanggal kematian Munir 7 September, oleh para aktivis HAM dicanangkan sebagai Hari Pembela HAM Indonesia.