Priyo Bilang KontraS ‘Lebay’

Menurut Priyo, komentarnya soal tragedi 1965/1966 bukanlah pelecehan.

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menganggap laporan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) ke Badan Kehormatan (BK) DPR soal tragedi 1965/1966, berlebihan.

"Saya cuma menganjurkan dan berpendapat, masak tidak boleh untuk melihat ke depan, ini zamannya lagi begini, silakan saja, saya menghormati," kata Priyo di gedung Nusantara III, Senayan, Kamis (26/7).

Menurut Priyo, komentarnya soal tragedi 1965/1966 bukanlah pelecehan. "Pelaporan KontraS ke BK agak berlebihan. Apalagi, saya tidak pernah menganjurkan agar masalah itu dikubur. Saya cuma ingin menatap ke depan," tegas Priyo.

Guna mencairkan persoalan ini, Priyo mengaku siap bertemu dan membahas kasus tersebut dengan KontraS.

"Kan biasa perbedaan pandangan itu, konteks mencari jalan keluar yang terbaik, saya tetap berempati kepada korban itu pasti. Saya mohon teman-teman KontraS jangan terlampau jauh mengecam sebuah pendapat," imbuhnya.

Sebelumnya, pada Selasa (24/7) sore, Priyo mengisyaratkan agar kasus 1965-1966 tak perlu diingat-ingat. Menurutnya, seluruh kejadian sejak zaman Ken Arok tidak akan usai bila kerap diingat.

Adapun hasil rekomendasi Komnas HAM yakni mencatat peristiwa 1965/1966 merupakan pelanggaran HAM berat dan memberikan opsi pada pemerintah untuk menindaklanjuti atau meminta maaf atas kasus tersebut.