Tindakan Brutal Anggota Brimob Dalam Sengketa Lahan PTPN Cinta Manis

Tindakan Brutal Anggota Brimob Dalam Sengketa Lahan PTPN Cinta Manis

KontraS mengecam keras aksi penembakan yang dilakukan oleh anggota Brimob Polda Sumatera Selatan terhadap masyarakat desa Limbang Jaya Kecamatan Ogan Ilir Sumatera Selatan. Akibat kekerasan tersebut seorang anak (12 tahun) bernama Angga bin Darmawan mengalami luka tembak pada bagian kepala dan meninggal ditempat. Selain itu,sampai sejauh ini, kami mendapatkan keterangan bahwa 4 orang lainnya mengalami luka tembak dengan kondisi kritis. Mereka adalah Jessica (perempuan, 16 tahun, Cucu dari anggota DPRD Ogan Ilir), Dud binti Juning (Perempuan, 30 tahun)â€keduanya teridentifikasi dibawah ke RS Bhayangkara Palembang, Rusman Bin Alimin (Laki-laki, belum diketahui umurnya), dan satu lagi belum diketahui namanya

Dalam catatan Walhi Sumatera Selatan dan pemantauan yang KontraS lakukan, aksi kekerasan terhadap masyarakat yang berkonflik dengan PTPN VII ini adalah rangkaian sejak 17 Juli 2012 lalu. Puluhan warga menjadi korban kriminalisasi, tercatat hingga kini 9 orang warga ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Sumatera Selatan.

Insiden kekerasan ini adalah buntut dari sengketa lahan antara warga 22 Desa disekitar PTPN VII Cinta Manis terkait dengan pengambila alihan lahan usaha masyarakat sekitar.

Kami menyangkan peristiwa ini terjadi hanya dua hari setelah Presiden SBY menyatakan akan membentuk tim penyelesaian sengketa agrarian. Hal ini menunjukan bahwa pernyataan Presiden SBY diabaikan oleh Polisi yang berhadapan dengan masyarakat di Ogan Ilir.

Penyelesaian masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan menyerahkan ke aparat kepolisian. Menyerahkan masalah kepada pihak kepolisian semata, sama saja dengan membarakan konflik di tengah masyarakat.

Oleh karenanya kami, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan meminta, pertama, Pemerintah segera menghentikan penggunaan kekuatan senjata dan cara kriminalisasi dalam menghadapi masyarakat disengketa sumber daya alam. Kedua, kami meminta, Komnas HAM dan Ombudsman RI untuk segera melakukan investigasi atas rangkaian tindak kekerasan di Ogan Ilir.

Jakarta, 27 Juli 2012

Badan Pekerja KontraS

Haris Azhar, Koordinator
Sinung Karto, Kadiv Advokasi Hukum dan HAM