KontraS: Usut Oknum Kostrad Pengeroyok Warga

108Jakarta.com, Kebon Jeruk-Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mendesak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap tindakan pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI dari Zeni Kostrad TNI-AD terhadap dua warga Srengseng Sawah, Jagakrasa, Jakarta Selatan.

"Kami meminta jajaran Polisi Militer untuk terbuka terhadap kerjasama dengan institusi seperti Polri dan Komnas HAM untuk memastikan akuntabilitas proses hukum terhadap kasus ini," kata Koordinator KontraS, Haris Azhar, di Jakarta, Rabu (1/8/2012).

KontraS meminta para pihak dalam sengketa ini untuk menggunakan mekanisme hukum atau pun menempuh cara-cara damai lainnya, semisal pendekatan musyawarah (mediasi) dan menghindari pendekatan serta cara-cara kekerasan.

KontraS menyayangkan terjadinya tindak kekerasan yang diduga kuat dilakukan oleh oknum prajurit TNI Zeni Kostrad TNI-AD terhadap dua warga Srengseng Sawah, yakni Agus Susanto dan Suwarto.

"Kami mendesak TNI menghormati hukum dan menghentikan pendekatan kekerasan dalam kasus sengketa tanah dan perumahan negara," kata Haris.

Berdasarkan informasi yang diperoleh KontraS, peristiwa kekerasan terhadap dua orang warga, yakni Agus Susanto dan Suwarto terjadi pada Selasa (31/7/2012) karena sengketa tanah seluas 500 meter yang berlokasi di RT 04/12 kompleks Perumahan Zeni Kostrad 13 Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Masyarakat setempat, merupakan keluarga purnawirawan TNI dan menolak rencana pengosongan paksa yang akan dilakukan oleh Zeni Kostrad TNI-AD.

Peristiwa itu bermula, ketika warga dari RT 001 hingga RT 004/RW 012 berkumpul di lokasi sekitar pukul 06.00 WIB untuk menggelar aksi damai di lokasi ‘penyerobotan lahan’ dilingkungan RT 004 oleh Zeni Kostrad TNI AD.

Setelah berkumpul, warga kemudian melakukan pertemuan singkat yang dipimpin oleh Ketua RW dan Ketua Pokja RW 012 untuk membahas teknis pelaksanaan aksi sesuai kesepakatan para warga. Saat rapat berlangsung, datang anggota TNI dari Zeni Kostrad untuk selanjutnya mengambil foto yang warga yang sedang berkumpul.

Kedatangan anggota TNI tersebut, membuat warga spontanitas mengelar spanduk yang sudah dipersiapkan. Sebagian warga, berusaha menanyakan maksud kedatangan anggota TNI tersebut, namun tidak dijawab, justru sebaliknya terjadi perang mulut dan warga meminta para anggota TNI tersebut untuk keluar dari kerumunan warga.

Tidak lama berselang, warga tiba-tiba diserang oleh sejumlah anggota TNI dari Zeni Kostrad yang berpakaian preman, sehingga mengakibatkan seorang warga Agus Susanto dikeroyok secara brutal dan mengakibatkan luka-luka di beberapa bagian tubuh. Agus kemudian diamankan oleh aparat kepolisian yang bertugas di lapangan.

Setelah kejadian tersebut, warga masyarakat kembali melanjutkan aksi damai, namun peristiwa pemukulan dan pengeroyokan kembali terulang. Seorang warga yang bernama Suwarto menjadi korban dan akhirnya diamankan oleh aparat kepolisian di lokasi. (han)