Kontras Surabaya Desak Tokoh Agama Dialog Untuk Perlindungan Warga Syiah

suarasurabaya.net| Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Surabaya menyerukan para tokoh antar keyakinan di Sampang berdialog untuk mencari solusi perlindungan bagi sekitar 400 orang komunitas Syiah yang saat ini terancam dan terus ditekan pasca kerusuhan pukul 10.00 WIB tadi.

Andi Irfan Ketua Kontras Surabaya pada suarasurabaya.net menegaskan dialog itu jangan membahas soal benar-tidaknya suatu keyakinan tertentu, tapi berbicara soal kemanusiaan dan hak hidup komunitas Syiah sebagai manusia.

Dalam hal ini, Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Sampang juga harus terlibat dan tidak malah memojokkan komunitas Syiah dengan pernyataan serta kebijakan yang diskriminatif. Sebab selama ini, menurut Andi, justru pernyataan pejabat serta kebijakan pemerintah jadi pembenar diskriminasi dan kekerasan terhadap komunitas minoritas ini.

Lebih lanjut, kata Andi, perlu ada penegakan hukum yang tegas agar peristiwa ini tidak terulang. Dalam insiden Desember 2011 lalu, Polres Sampang tidak melakukan penegakan hukum secara adil. Para pelaku utama pembakaran 3 rumah komunitas Syiah di Dusun Nangkrenang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, kata Andi, malah tidak ditangkap padahal polisi punya data dan buktinya.

Sebaliknya, Ustacz Tajul Muluk pimpinan komunitas Syiah dijerat pasal penodaan agama. Dia divonis bersalah dan dihukum 2 tahun oleh PN Sampang, Juli 2012 lalu.

Dalam catatan Kontras Surabaya, akibat penyerangan tadi pagi, hampir separuh dari sekitar 50 rumah yang dihuni komunitas Syiah di desa itu dirusak. Akhir tahun 2011 lalu dibakar habis 3 rumah, sedangkan tadi pagi sekitar 25 rumah.

Sejak penyerangan akhir 2011 itu, anak-anak komunitas Syiah yang tinggal di Dusun Nangkernang terpaksa mengungsi ke tempat yang aman. Diantara mereka ada yang terpaksa melanjutkan sekolah di kota-kota lain seperti Surabaya dan Malang.(edy)