14 Tahun Hilang

Kamis (30/8) Memperingati Hari Korban Penghilangan Paksa Sedunia yang jatuh pada tanggal 30 Agustus setiap tahunnya.  KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan), AFAD (Asian Federation Against Involuntary Disappearances) dan Amnesty International. Bekerja sama denganpublicis advertisingmenggelar aksi damai di depan Istana Negara yang dimulai pukul 16.00 â?? 17.00 WIB untuk meminta kejelasan kepada pemerintah untuk nasib 13 korban yang hilang paska tahun 1997-1998 yang hilang tanpa kejelasan selama 14 tahun dengan â??menghadirkanâ? 13 korban dalam aksi tersebut.

Gagasan penetapan hari itu muncul dari lembaga non pemerintah di Kosta Rika, Latin American Federation of Associations for Relatives of Detained-Disappeared (Federación Latinoamericana de Asociaciones de Familiares de Detenidos-Desaparecidos/ FEDEFAM). Lembaga ini didirikan tahun 1981 dan dikelola oleh para aktivis yang bekerja melawan pemenjaraan secara rahasia dan mereka yang "dihilangkan secara paksa" (penculikan) di sejumlah negara-negara Amerika Latin.

Bertepatan dengan aksi rutin kamisan â??kehadiranâ? para korban dalam aksi ini direpresentasikan dalam bentuk bayangan di mana 1 jam sebelum aksi, tim publicis telah menyiapkan 13 bayangan yang di mana menggambarkan  jumlahkorban yang hilang. Dalam aksi monolognya berjudul â??Anak Saya Hilangâ? Niniek L. Karim seorang ibu yang anaknya menjadi korban penghilangan paksa mengatakan dengan lantang  "Satria tidak mati, dia HIDUP! Saya tidak lihat mayatnya!"  disusul aksi monolog  dari Usman Hamid.

Masyarakat yang melakukan aksi menuntut kepada Presiden untuk menindaklanjuti 4 rekomendasi DPR mengenai penuntasan kasus orang hilang, diantaranya, membentuk tim pencarian orang yang masih hilang, membentuk pengadilan ham adhoc untuk kasus orang hilang.
selain itu aksi ini pun telah mendapatkan dukungan dari masyarakat luas di berbagai situs jejaring sosial seperti twitter maupun facebook dan juga petisi online yang masih berjalan hingga saat ini di www.14tahunhilang.com.