Siluet 13 Orang Hilang 97/98 Dipajang di Depan Istana

Jakarta, KOMPAS.com – Untuk memperingati Hari Penghilangan Paksa Internasional, puluhan orang melakukan aksi damai di depan Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2012) sore. Aksi ini merupakan bentuk upaya dalam menuntut pemerintah atas kasus 13 orang hilang di tahun 97-98.

Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) menggelar aksi damai ini dan didukung oleh Asian Federation against Involuntary Diasapearances (AFAD), Youth Right Festival, keluarga dari ke 13 korban hilang, serta berbagai elemen masyarakat.

Dalam pernyataannya, Kontras menegaskan bahwa pemerintah bertanggung jawab penuh atas kejelasan informasi bagi keluarga yang terlunta-lunta tanpa kejelasan pasti atas pertanyaan: Masih hidupkah mereka? Jika mati, di mana mereka dikuburkan?

"Suatu upaya berbeda yang harus dimunculkan ke publik, untuk pelajaran kita bersama bahwa penyelesaian dari kasus penghilangan paksa adalah PR kita semua," ujar Koordinator Kontras Hari Azhar.

Sementara itu, para demonstran menggelar aksinya dengan tertib. Mereka menggunakan atribut kaos serta payung hitam. Tidak hanya itu, mereka juga memajang foto 13 orang hilang tersebut di depan Istana Negara.

Pantauan Kompas.com, puluhan aparat kepolisian dari Satuan Polsek Gambir berjaga-jaga di lokasi. Hingga pukul 16.45 WIB, aksi berlangsung tertib dan tidak menganggu lalu lintas di sekitar Jalan Medan Merdeka Utara.