Presiden SBY Cari Aman dalam Mengungkap Kasus HAM

Komhukum (Jakarta) – Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menganggap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak ingin kehilangan kekuatan dari TNI dan Polisi.

Menurut Ketua Kontras, Harry Azhar, hal itu terkait dengan lambannya penuntasan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Kasus yang masih mangkrak antara lain, peristiwa Semanggi I, II, Trisakti, pembunuhan aktivis HAM Munir, kasus Tanjung Priok dan tragedi 1965.

"Kalau saya lihat SBY itu cari aman, enggak mau kehilangan kekuatan dari TNI dan polisi," ujarnya kepada wartawan di kantor Kontras Jalan Borobudur, Jakarta, Minggu (23/9).

Menurut Harry, maksud dari mencari aman yakni popularitas SBY sekarang semakin menurun, sehingga SBY tidak mau mengambil resiko untuk dimusuhi oleh TNI maupun polisi.

"Enggak mau ambil resiko lah, dulu kan Gus Dur turun karena dimusuhi sama TNI," jelasnya.

Harry memprediksi kasus pelanggaran HAM tidak akan tuntas selama pola pikir pemimpin negara mencari aman. "Ironis demokrasi negara kita," tandasnya. (K-4/Roy)