KPK akan Pertahankan Novel Baswedan

JAKARTA, KOMPAS.com â?? Komisi Pemberantasan Korupsi akan mempertahankan penyidiknya, Komisaris Novel Baswedan. Juru Bicara KPK, Johan Budi, mengatakan bahwa Novel bukan sekadar penyidik, melainkan juga simbol pemberantasan korupsi di KPK.

"Posisi Novel penting di KPK. Dia tidak hanya penyidik, tapi juga simbol," kata Johan dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Minggu (7/10/2012) malam, saat ditanya apakah KPK akan menyerahkan Novel atau tidak.

Menurut Johan, KPK membentuk tim investigasi atas kasus yang dituduhkan kepada Novel oleh pihak kepolisian.

Seperti diketahui, Kepolisian Daerah Bengkulu menetapkan Novel sebagai tersangka atas dugaan penganiayaan berat sehingga menyebabkan kematian tersangka pencurian sarang burung walet pada 2004.

Menurut Johan, Novel yang bergabung dengan KPK sejak 2006 itu termasuk salah satu penyidik terbaik KPK. Dia mengungkapkan, Novel-lah yang memimpin penyidikan kasus dugaan korupsi simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas Polri) pada 2004.

Saat penggeledahan gedung Korlantas Polri beberapa waktu lalu, Novel menjadi garda terdepan memimpin tim KPK. Johan mengakui, penetapan Novel sebagai tersangka penganiayaan berat ini mengganggu penanganan kasus Korlantas Polri.

"Tentu ada gangguan konsentrasi KPK terhadap kasus-kasus yang jadi perhatian publik," ujarnya.

Meskipun demikian, lanjutnya, penyidikan kasus simulator SIM Korlantas Polri di KPK akan tetap berjalan.

"Pengembangan terus dilakukan KPK, tapi masih ada persoalan penanganan tiga tersangka yang sama dengan kepolisian itu," kata Johan.

Selain menyidik kasus simulator SIM, menurut Johan, sebelumnya Novel berhasil membawa sejumlah kasus besar di KPK hingga ke pengadilan, di antaranya kasus wisma atlet, kasus dugaan suap Pekan Olahraga Nasional Riau (PON Riau), dan memimpin tim penangkapan Amran Batalipu, Bupati Buol.

Terkait masalah Novel dan penanganan kasus simulator SIM yang menyebabkan ketegangan hubungan KPK dengan Polri ini, besok pimpinan KPK akan bertemu dengan Kapolri. Johan berharap pertemuan tersebut menghasilkan solusi yang baik.

"Karena pemberantasan korupsi tidak boleh terganggu dengan hal-hal yang tidak seharusnya terjadi," ujar Johan. Ia juga meminta publik menghormati apa pun hasil pertemuan KPK dengan Kapolri, besok.