JAKARTA, HALUAN-Calon anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang akan diuji oleh Komisi III DPR harus punya keberanian. Bukan hanya berpengetahuan, tapi kebeÂranian untuk tampil ke muka umum dan membela masyaÂrakat yang terlanggar hak-hak asasinya.
Harapan tersebut disamÂpaikan Lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang hak asasi manusia seperti Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dan Imparsial saat beraudiensi dengan Komisi III, Rabu (10/10).
Mereka menilai, selama ini Komnas HAM mengalami kemunduran wibawa di mata masyarakat. Terbukti hanya dua kali diterima oleh preÂsiden.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III dari F-PPP Ahmad Yani setuju dengan paparan para LSM. Namun dia kaget apabila Komnas HAM periode sebelumnya dianggap mengecewakan. "Komisioner yang dulu, kami kira paling top. Makanya kami dukung," kata Yani dan menambahkan, bila menurut Kontras dari 30 nama tidak layak semua, maka F-PPP akan membatalkan seluruh nama dan cari nama baru.
Sedangkan menurut Eva Sundari Kusuma dari F-PDIP, terkadang Komnas HAM memberikan rekomendasinya ke media. "Padahal kalau dikasih ke Komisi III akan jadi bahan pengawasan. Jadi, Komnas HAM ada genitnya juga," ujar Eva. (h/sam)