Perayaan Pemberian Human Rights Prize Emilio F Mignone 2012 dari Pemerintah Argentina kepada KontraS

Rabu, 14 November 2012, KontraS menyelenggarakan perayaan kecil menyambut duta Besar Argentina di Indonesia, Javier A. Sanz de Urquiza yang akan berbagi informasi terkait pemberian penghargaan Human Rights Prize Emilio F Mignone 2012 yang tahun ini diberikan kepada KontraS karena kerja-kerja dan komitmennya pada isu Hak Asasi Manusia. Perayaan kecil ini dihadiri oleh kelompok korban, anggota perkumpulan KontraS juga jurnalis. Penghargaan ini akan diserahkan kepada KontraS secara resmi pada bulan Desember 2012 di Bueno Aires, Argentina.

Disela-sela pidato pendeknya terkait informasi penyerahaan penghargaan tersebut, Javier A. Sanz de Urquiza menjelaskan tentang “Emilio F. Mignone International Human Rights Prize.” Penghargaan ini menggunakan nama seorang aktivis HAM Emilio Mignone asal Argentina. Emilio adalah pendiri CELS–Center for Legal and Social Studies, sebuah organisasi yang bekerja untuk melakukan pendokumentasian dan pembela HAM bagi korban-korban penghilangan orang secara paksa sejak akhir tahun 70an di Argentina. Penghargaan ini diberikan oleh Pemerintah Argentina–melalui kementerian luar negeri, sejak 2007 kepada organisasi atau individu yang kontributif dan dedikatif dalam melakukan pembelaan HAM dinegara-negaranya, diluar Argentina

TahunPenerima Penghargaan
2007ASOFAMD–Asociacion de Familiares de Detenidos, Desaparecidos y Martires por la Liberacion Nacional de Bolivia
2008CCJ–Comision Colombiana de Juristas
2009WOLA–Washington Office on Latin America
2010ZLHR–Zimbabwe Lawyers for Human Rights
2011IRCT–Association International Rehabilitation Council for Torture Victims

Pada perayaan tersebut, Koordinator KontraS, Haris Azhar menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Argentina yang diwakili oleh Duta Besar Argentina di Indonesia, Javier A. Sanz de Urquiza dan pejabat kedutaan Argentina, Martin Via atas dipilihnya KontraS sebagai penerima penghargaan "Human Rights Prize Emilio F Mignone 2012". Dalam tanggapannya, Haris menegaskan, pertama, penghargaan ini merupakan pengakuan dan dorongan semangat untuk terus bekerja memperjuangkan nilai kemanusiaan, ditengah kebisingan politik demokratisasi di Indonesia. Kedua, KontraS ingin menyampaikan bahwa penghargaan ini bukanlah penghargaan bagi KontraS semata, namun merupakan penghargaan untuk para korban dan keluarganya yang telah menjadi pejuang kebenaran dan keadilan selama 15 tahun terakhir. Ketiga, kami sangat mengapresiasi penghargaan ini yang datang dari Argentina, sebuah negeri dimana perjuangan panjang terjadi dalam 30 tahun terakhir untuk mencari mereka yang hilang dan berusaha mengadili para pelaku kejahatan tersebut.

Tanggapan dan ucapan terimakasih juga disampaikan oleh perwakilan keluarga korban, bp Paian Siahaan (ayah dari Ucok Munandar Siahaan yang dihilangkan pada tahun 1997-1998) dan Ibu Yusni (anak dari alm Ibu Koto yang anaknya dihilangkan pada tahun yang sama). Mereka mengeskpresikan rasa terima kasihnya sekaligus mengingatkan bahwa perjuangan kontras bersama dengan kelompok korban masih melalui jalan panjang. Sementara, perwakilan anggota perkumpulan, Usman hamid dan Mugiyanto juga mengucapkan selamat kepada KontraS atas apa yang telah dicapainya. Selama pidato tersebut, mereka juga memberikan gambaran singkat perjuangan kontras selama mendampingi kelompok korban masa lalu.

Pada akhir perayaan, KontraS menyerahkan kenang-kenangan kepada Duta Besar Argentina, Javier A. Sanz de Urquiza. Kenang-kenangan tersebut berupa poster yang menggambarkan ibu dari Madras Plaza de Mayo bersama dengan Alm Ibu Tuti Koto. Gambar tersebut diambil ketika kunjungan ibu-ibu kelompok korban yang dikenal sebagai Madras Plaza de Mayo ke Indonesia pada tahun 2009.

Lampiran: surat kedutaan Argentina kepada KontraS [unduh]