Malang Buat Monumen Mengenang Munir

JAKARTA – Walikota Batu, Malang, Eddy Rumpoko, punya kenangan yang mendalam tentang sosok almarhum Munir Said Thalib. Mereka lulusan Universitas Brawijaya Malang, dan sama-sama tertarik untuk memperjuangkan nasib rakyat kecil.

"Dulu saya ‘kan satu kampus dengan beliau di (Universitas) Brawijaya, dan memang sejak dulu beliau sudah aktif di kampus, kami punya minat yang sama," kata Eddy Rumpoko kepada atjehpost, di Jakarta, Kamis sore, usai memberikan keterangan pers mengenai rencana peletakan monumen Munir di kota Batu, Malang, Jawa Timur, tanggal 2 Desember 2012.

Seterusnya ia bercerita tentang perjuangan Munir sejak lama, yaitu memajukan taraf hidup masyarakat kota Batu, terutama pendidikan. Dulu, kata Eddy, masyarakat awam belum tahu bahwa apa yang dilakukan Munir itu adalah perjuangan hak asasi manusia.

"Masyarakat kami ‘kan mayoritas petani, Munir adalah spirit bagi kami semua. Bagaimana untuk menempuh pendidikan dulu itu tidak dianggap sesuatu yang penting, tetapi Munir menilainya sebagai sesuatu yang penting," tambah Eddy yang datang ditemani putrinya.

Eddy mengaku tidak ingin melihat aspek pembunuhan Munir sebagai alasan merayakan ulang tahun dan membangun monumen khusus, melainkan kebanggaan kota Batu atas kiprah putra daerah yang perjuangannya dikenal sampai ke luar negeri.

"Sekarang ada momen bagi kami untuk mengenangnya secara khusus, lewat monumen dan kegiatan seni dalam rangka peringatan ulang tahun Munir. Saya tidak ingin melihat dari aspek pembunuhannya, tetapi bahwa ada putra daerah yang sudah lebih dulu memperjuangkan hak-hak pendidikan di Batu," papar Eddy.

Soal monumen dan penamaan jalan Munir, tambah Eddy, dari pihak pemerintah Kota Batu tidak ada masalah. Apalagi kota Batu sedang berinovasi sebagai kota wisata.

"Kalau ada monumen Munir kan orang jadi lebih banyak tahu," kata Eddy.

Pembangunan monumen Munir sebelumnya sudah diniatkan oleh mantan walikota Batu (almarhum) Imam Kabul. Kini Eddy Purwoko tinggal meneruskan saja ide tersebut.

Budayawan Goenawan Muhammad memulai sebuah petisi melalui www.change.org/monumenMunir untuk mendukung rencana itu, bertepatan dengan hari kematian Munir, 7 September 2004.

Peletakkan monumen dan perayaan kesenian akan berlangsung di Batu pada 2-3 Desember 2012. Program kesenian akan melibat para seniman Surabaya, Malang, dan Jakarta di bawah koordinasi Butet Kartaredjasa.

Pelukis Djoko Pekik, Nashirun, Samuel Indratma, serta musisi Glenn Fredly, Melani Subono dan Jaduk Ferianto sudah dipastikan akan ikut serta dalam acara ini.

Para seniman lukis akan melibatkan sekitar 5000 pelajar Sekolah Dasar untuk mewarnai sekitar 5000 cetakan gambar Munir dalam beragam warna. (bna)