Youth Rights COnference 2012 “Mempromosikan HAM, Merangkul Keberagaman”

Sabtu (22/12) Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban tindak kekerasan (KontraS) bersama Youth Rights Festival (YRF) bersama-sama mengadakan sebuah acara Konfrensi anak muda tentang HAM, dalam memperingati hari HAM Internasional yang jatuh 10 Desember lalu. Konfrensi seperti ini telah menjadi media untuk membangun pembelajaran tentang HAM di kalangan anak muda yang masih rendah. Meski topik HAM sudah masuk dalam kurikulum pendidikan, namun kenyataanya perbincangan HAM dikalangan anak muda dianggap masih sangat jauh dari keseharian anak muda. Maka dari itu KontraS dan YRF mencoba membawa topik HAM ke ranah yang lebih komprehensif, popular dan berkaitan langsung dengan anak muda.

Hadirnya kegiatan konfrensi anak muda yang didukung oleh Kedutaan Kanada ini merupakan upaya kongkret dalam mempopulerkan HAM ke anak muda. Acara diawali dengan plenary, pembukaan acara dan sambutan-sambutan oleh tamu undangan. Konfrensi ini mengangkat 10 topik yang berbasis permasalahan sosial, politik, lingkungan, dan budaya di sekitar anak muda. Sepuluh topik tersebut di rangkum dalam kegiatan bernama " Youth Rights Conference" dengan mengambil tema "Mempromosikan HAM, Merangkul Keberagaman"bertempat di auditoriom Perpustakaan Nasional jalan Salemba Raya. Setelah plenary acara dilanjutkan dengan pembagian kelas, Peserta diberikan kebebasan dalam memilih dari 10 tema yang tersedia. Setiap kelas di isi sekitar 70 peserta dengan 3 pembicara dan 1 moderator yang mengantarkan jalannya diskusi. Tercatat hingga akhir acara sekitar 225 anak muda yang berpartisipasi menjadi peserta konfrensi.

Selain anak muda yang terlibat menjadi peserta, terdapat pula teman-teman muda yang berlatar-belakang komunitas seni (Street Art) ikut berpartisipasi sebagai pengisi acara dengan membuat mural yang berkaitan dengan isu Hak Asasi Manusia, terdapat 6 karya mural yang dihasilkan atau digoreskan di sebilah papan berukuran besar. Ini menggambarkan betapa isu HAM bisa di aktualisasikan dan bersinggungan dengan berbagai pihak tidak terkecuali para pekerja seni. Menjelang akhir acara terdapat sesi music-perfomence yang juga diisi oleh teman-teman muda.

Sebagai penutup, selain terdapat music-performance dari teman-teman muda, juga dihasilkan rekomendasi-rekomendasi dari setiap diskusi yang berlangsung di setiap kelas dan dilaporkan oleh seorang rapporteur, yang kemudian disusun menjadi sebuah "Deklarasi Anak Muda" sehingga terdapat out-put dari penyelenggaraan konfrensi ini, rencananya nantinya rekomendasi tersebut akan diberikan kepada instansi pemerintah terkait, yang merupakan bukti nyata bahwa Anak Muda juga bisa dan harus terlibat dalam pengambilan keputusan yang tentunya berhubungan langsung dengan permasalahan-permasalahan anak muda, seperti yang terdapat di dalam 10 topik "Youth Rights Confrence".Harapannya, anak muda lewat konfrensinya kali ini bisa mengawali perannya dalam membangun kondisi Hak Asasi Manusia yang lebih baik kedepannya.