KontraS dan Aliansi Pita Hitam Tolak Capres Pelanggar HAM

JAKARTA – Komisi untuk Orang Hilan dan Tindak Kekerasan (KontraS) dan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pita Hitam melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara, Jumat (17/5). Dalam aksi tersebut, mereka menolak caleg maupun calon presiden pada Pemilu 2014 yang memiliki catatan hitam dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu.

"aksi ini sebagai bentuk perjuangan mahasiswa mengawal Pemilihan Umum 2014. Kami tidak ingin politisi-politisi bermasalah maju lagi dalam pemilihan mendatang.  Ini jelas sama saja dengan membentuk masa depan negara Indonesia yang akan terus mengalami kemunduran,” ujar koordinator aksi, Wildan di depan istana negara, Jumat (17/5).

Selain itu, Wildan menuntut keseriusan pemerintah mengusut aktor-aktor di balik pelanggaran HAM yang mengakibatkan korban mahasiswa. Menurutnya, sudah 15 tahun reformasi negeri ini telah dibangun, tidak ada keseriusan dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah HAM. Soalnya, kata Wildan, para pelanggar HAM itu menduduki posisi penting di pemerintahan.

Hal senada disampaikan, aktivis KontraS Putri Kanesia. Dia menegaskan, simbol pita hitam di lengan kiri sebagai bentuk perjuangan untuk menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM yang mandek.

“Ini simbol perjuangan dan duka cita atas penuntasan kasus pelanggaran HAM masa lalu. Apalagi melihat calon-calon yang  melenggang di Pemilu 2014 nanti banyak yang bermasalah,” tegasnya.

Lebih jauh, KontraS dan Aliansi Pita Hitam menegaskan menolak calon-calon yang tidak membawa misi penuntasan kasus pelanggaran HAM masa lalu.

“Apalagi kalau sampai pelaku pelanggaran HAM ikut mencalonkan diri,  jelas kami sangat menolak,” pungkasnya.