Kontras Kecam Brutalitas Aparat

Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) mengecambrutalitas polisi terhadap para demonstran yang memperjuangkan aspirasi untuk menolak kenaikan BBM. Apalagi hingga menyebakan korban, seperti terhadap salah  seorang Jurnalis Trans7, Saudara Anton. Demikian dikatakan Koordinator KontraS Haris Azhar dalam siaran pers cepat KontraS yang diterima suaramerdeka.com, Senin (17/6) sore ini.

"Penggunaan kekerasan oleh polisi  hanya diperbolehkan dalam situasi mendesak. Dalam kasus Anton Wartawan di Jambi sebagai korban, jelas bahwa ada ketidak profesionalan Polisi, karena penggunaan  kekerasan tidak boleh diperuntukan ke Jurnalis. Jurnalis justru seharusnya  mendapatkan perlindungan. Kami hanya mengingatkan bahwa dalam pengalaman tahun 2012, terjadi setidak-tidaknya ada 128 demonstrasi, 30 diantaranya berujung bentrokan. Jumlah korban yang luka dan ditahan sebanyak 83 orang," kata Haris.

Menurut dia kekerasan yang terkait ketidakprofesionalan aparat tersebut termasuk penyerangan kekantor YLBHI. Untuk itu KontraS mendesak Polri segera mengevaluasi kerja-kerja pengamanannya dan Ombudsmen segera harus melakukan penyelidikan atas kasus Anton.