Perayaan HUT KontraS ke-17 “Kebal Hukum: Modus Jahat Para Penjahat”

Pada Jumat, 20 Maret 2015 lalu Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menggelar peringatan Ulang Tahun yang ke-17 tahun dengan tema: "Kebal Hukum: Modus Jahat Para Penjahat" bertempat di halaman kantor KontraS, Jl.Borobudur No.14 Menteng Jakarta Pusat dari pukul 13.00 – 15.00 WIB.

Perayaan HUT KontraS ke-17 dibuka oleh pembawa acara yaitu Fatia (perwakilan dari desk international KontraS) dan Alex (staff divisi pembelaan hak sipil dan politik KontraS). Mereka berdua membawakan seluruh rangkaian acara selama dua jam penuh. Acara diawali dengan pidato pembukaan dari Koordinator KontraS – Haris Azhar, yang menyampaikan makna dari ulang tahun KontraS ke-17. Tujuh belas tahun ini, kepada seluruh korban dan keluarga korban pelanggaran HAM dari Aceh hingga Papua, KontraS ingin mengucapkan hormat dan sekaligus permohonan maaf atas upaya keadilan yang masih terhambat, atas negara yang abai dan cenderung diam, atas sistem hukum yang kian korup dan menggerogoti kapasitas negara untuk memuliakan martabat manusia. Namun satu yang harus selalu diingat, KontraS akan berdiri, beriring, bersama dengan para korban dan keluarga, memanusiawikan manusia sebagaimana hakikinya kita berada di dunia ini. Dilanjutkan dengan sambutan dari Mufti Maakarim selaku board KontraS.

Tidak lama setelah rangkaian sambutan, acara dilanjutkan dengan pidato populer oleh Pandji Pragiwaksono. Pandji menyampaikan beberapa hal untuk direfleksi, diantaranya tentang makna Pahlawan, yang menurut Pandji adalah orang yang rela mengorbankan sedikit kenyamanan yang ia miliki demi menyamankan orang lain – termasuk diantaranya pejuang Hak Asasi Manusia seperti KontraS.

Seusai pidato popular dari Pandji Pragiwaksono, acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan "(Sementara) Bukan Penjahat" Award dimana  KontraS memilih individu atau organisasi yang terus berjuang merawat kebebasan dan menolak kekerasan dengan memberikan penghargaan ‘Bukan Penjahat Award’ kepada PBH Peradi untuk kategori Rekan Kerja Nonbisnis Terprogresif, Francisco ‘Ances’ – supir metro mini yang sering mengantarkan korban atau keluarga korban Aksi Kamisan (kategori Rekan Kerja Bisnis Terprogresif), Pandji Pragiwaksono (kategori Tokoh Populer Pro HAM), Nur’ain (kategori Badan Pekerja KontraS Terprogresif), Indria Fernida Alphasonny (kategori Alumni KontraS Terprogresif), dan Damaris Hutabarat – ibunda Ucok Munandar korban penghilangan paksa 1998 (kategori Survivor of the Year).

Setelah prosesi pemberian penghargaan "(Sementara) Bukan Penjahat" kepada 6 orang diatas, selayaknya acara Ulang Tahun, perayaan HUT KontraS ke-17 ini pun dilengkapi dengan prosesi tiup lilin
Ulang Tahun yang dilakukan oleh seluruh board dan badan pekerja KontraS serta dengan keluarga korban pelanggaran HAM yang  hadir. TIdak lupa iringan lagu khas selamat ulang tahun oleh musisi yang menjadi penampil.

Sebelum usai, acara ini menayangkan pula beberapa video ucapan Selamat Ulang Tahun KontraS ke-17 dari beberapa kawan di berbagai daerah, dari Prof.Dr.Musdah Mulia, dari kaum rohaniawan, dari Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, juga dari UN Special Rapporteur on Freedom of Religion or Belief Mr.Heiner Bieldtfield.

Acara ditutup dengan hiburan musik dan seluruh undangan dipersilakan menyantap ‘jajanan’ yang dihadirkan.