Peristiwa Talangsari, Lampung, menjadi kisah tragis yang dilupakan negara. Ratusan orang yang saat itu menjadi korban, seakan tidak berhak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan, hak mereka mendapatkan keadilan lewat penegakan hukum dan pemulihan hak juga terlupakan. Bertahun-tahun, korban yang masih menderita atas peristiwa itu juga mengalami teror dan intimidasi tak berkesudahan. Diduga, pelakunya adalah pihak-pihak yang terlibat dalam kejahatan tersebut. Upaya damai lewat islah memberi dampak negatif terhadap hubungan antar sesama korban yang kemudian terpecah. Ironisnya, pemerintah yang silih berganti tidak mengubah sikap negara untuk mengusut tragedi ini. Negara justru terkesan berdiam diri dan pura-pura tidak mendengar suara korban yang menuntut keadilan atas apa yang dialaminya. Agaknya, perlu ada upaya terus menerus mengingatkan negara dan juga masyarakat secara luas, atas belum selesainya peristiwa Talangsari. Laporan edisi ini adalah salah satunya.

Unduh Bulletin di Sini

Mei 23, 2017

Talangsari

Peristiwa Talangsari, Lampung, […]
Mei 23, 2017

Seuntai Kisaj Perjalanan Hidup Sang Aktivis

Kepergian Munir, yang […]
Mei 23, 2017

Mengenal Hak Atas Bantuan Hukum dan Cara Mendapatkan Bantuan Hukum di Indonesia

Unduh Bulletin di […]
Mei 23, 2017

Kriminalisasi

Istilah “kriminalisasi” kembali […]
Mei 23, 2017

Kasus Penculikan dan Penghilangan Paksa Aktivis 1997-1998: Siapa Bertanggung jawab??

Peristiwa Penculikan dan […]
Mei 23, 2017

Tren HAM KontraS

Isu akuntabilitas dan […]
Mei 23, 2017

ITC Mangga Dua: A Double Whammy Exploitation Leading to Criminalization to ITC Mangga Dua Occupants

The dispute between […]
Mei 23, 2017

HAM dan Diplomasi : Wawancara eksklusif KontraS

“Saya ikut membentuk […]
Mei 23, 2017

Penembakan Freeport Papua

Unduh Bulletin di […]
Mei 22, 2017

Presiden Harus Bentuk Tim Investigasi Independen untuk Perkara Novel Baswedan

Presiden Harus Bentuk […]