Mereka yang Terusir dari Tanah Madura: Kasus Penyerangan dan Pengusiran Paksa Warga Syiah Sampang

Ajaran Syiah di Kabupaten Sampang Madura, provinsi JawaTimur, tercatat, mulai berkembang pada tahun 1980-an,yaitu saat Kyai Makmun, ulama Sunni, mulai mempelajarialiran Syiah secara diam-diam karena tertarik denganRevolusi Iran. Kyai Makmun pun mengirim 4 oranganaknya, Iklil al Milal, Tajul Muluk, Roisul Hukama, danUmmi Hani untuk belajar di Yayasan Pesantren Islam(YAPI) yang beraliran Syiah di Pasuruan, Jawa Timur.Pada tahun 2004, Tajul Muluk melanjutkan pendidikannyadi Arab Saudi. Sementara itu, Kyai Makmun dan muridnyamendirikan Pesantren Misbahul Huda. Tajul Mulukkemudian menjadi pengajar di pesantren tersebut bersamapara alumni YAPI. Beberapa ulama di Sampang tidakmenyetujui aktivitas Tajul Muluk berdakwah danmenyebarkan ajaran Syiah, namun mereka tidak berbuatapapun karena menghormati Kyai Makmun. Baru padaJuni 2004, setelah Kyai Makmun meninggal dunia,berbagai penyerangan mulai dilakukan terhadap Pesantrenyang diajar oleh Tajul Muluk dan properti milik warga Syiahlainnya.

Unduh Bulletin di sini